Facebook kembali ditinggal pejabat teras salah
satu divisinya. Setelah duo co-founder Instagram, Kevin Systrom dan Mike
Krieger, kali ini giliran co-founder Oculus yakni Brendan Iribe yang hengkang
dari Facebook. Iribe telah mengonfirmasi kemundurannya pada Senin (23/10/2018).
Sumber internal mengatakan bahwa alasan Iribe meninggalkan Facebook adalah
persaingan tidak sehat yang dilakukan perusahaan jejaring raksasa itu
Sang sumber mengistilahkan persaingan itu
"race to the bottom", yakni kondisi di mana perusahaan cenderung
memotong boaya kompetisi dengan mengorbankan standar kualitas atau kemanan
pekerja, menentang regulasi atau menggaji pekerja dengan upah rendah. Dalam
kasus mundurnya Iribe, Facebook disinyalir menghendaki peningkatan jumlah
pengguna Oculus virtual reality (VR) sebanyak mungkin, tapi dengan
mengorbankan pioritas untuk memberikan pengalaman VR yang berkualitas tinggi.
Meski demikian, layaknya Systrom dan Krieger, Iribe juga menuliskan salam
perpisahan dengan bahasa yang lebih diplomatis. "Bekerja bersama
orang-orang bertalenta di Oculus dan Facebook telah menjadi pengalaman paling
transformatif dalam karir saya," tulis Iribe. "Kesuksesan Oculus
hanya terwujud karena kerja keras tim yang luar biasa. Saya ingin mengucapkan
terima kasih ke semua pihak yang telah menjadi bagian dari perjalanan yang luar
biasa ini," lanjutnya. Oculus memulai debutnya melalui kampanye
Kickstarter tahun 2012 silam. Kemudsian diakusisi Facebook tahun 2014 dengan
nilai akusisi 2 miliar dollar AS kala itu. Sebelum Iribe, pendiri
sekaligus kreator Oculus, Palmer Luckey, lebih dulu hengkang dari Facebook,
tepat tiga tahun setelah diakuisisi. Oculus Rift adalah salah satu headset yang
dikembangakn Oculus VR di bawah Facebook dan dirilis tahun 2016. Pada tahun
yang sama dengan kepergian Luckey, pendiri WhatsApp Brian Acton meninggalkan
Facebook, disusul rekannya sesama co-counder WhatsApp, Jan Koum, pada awal
2018. Seperti Oculus, Instagram dan WhatsApp merupakan perusahaan yang dicaplok
oleh Facebook. Bagaimana dengan masa depan Oculus? Dengan mundurnya
Iribe, masa depan game Oculus VR Rift meninggalkan pertanyaan. Diketahui, tim
Oculus sedang menggodok sekuel Rift 2 saat ini. Dari laporan Trusted Reviews
sebagaimana KompasTekno rangkum, Selasa (23/10/2018), Facebook mengatakan
proyek Rift 2 tak lantas berhenti karena mundurnya Iribe. Mereka hanya
mengatakan belum siap membicarakan proyek tersebut. "Kami belum siap
membicarakan versi Rift selanjutnya, tapi PC VR masih menjadi kategori yang kami
investasi. (Proyek) itu masih menjadi strategi kami," jelas pihak
Facebook. Facebook juga menambahkan bahwa Nate Mitchell akan melanjutkan
tongkat estafet kepemimpinan tim Rift/PC sepeninggal Iribe. Kembali ke Iribe,
dalam pengumumannya ia mengatakan akan beristirahat setelah berkarir selama 20
tahun, untuk melangkah ke babak baru dalam karirinya. Iribe resmi mundur
setelah meluncurkan Oculus Go. Sesuai namanya, Oculus Go menyasar kelas menengah
untuk memberikan pengalaman VR. Oculus akan mulai memasarkan headset baru
Oculus Quest tahun depan dengan banderol 399 dollar AS (sekitar Rp 6 jutaan).
Oculus Quest digadang menjadi alternatif tengah antara Oculus Go dan Oculus
Rift. Strategi ini dianggap sebagai langkah Facebook yang hanya fokus menarik
konsumen awam daripada meningkatkan performa peraangkat.
Sumber: tekno.kompas
PT.Rifan Financindo
Sumber: tekno.kompas
PT.Rifan Financindo
No comments:
Post a Comment