Friday, May 29, 2020

5 Berita Populer Market, Harga Emas 24 Karat Antam Hari Ini, 28 Mei 2020 dan Tunjuk Hotman Paris, Sinarmas AM Tempuh Jalur Hukum | PT Rifan Financindo

Karyawan menunjukan emas batangan di Butik Emas Logam Mulia, Jakarta, Kamis (13/2/2020). Bisnis - Eusebio Chrysnamurti


1. Harga Emas 24 Karat Antam Hari Ini, 28 Mei 2020

Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) pada hari ini, Kamis (28/5/2020) turun tipis dibandingkan dengan harga emas kemarin, Rabu (27/5/2020).
Berdasarkan informasi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas Antam untuk cetakan 1 gram turun Rp1.000 menjadi Rp908.000.Selain itu, harga emas dengan satuan terkecil 0,5 gram juga turun Rp500 menjadi seharga Rp484.000.
Baca berita selengkapnya di sini.

2. Sinarmas AM Tempuh Jalur Hukum, Agen Reksa Dana Bibit Minta Maaf

PT Bibit Tumbuh Bersama selaku Agen Penjual Reksa Dana meminta maaf kepada PT Sinarmas Asset Management dan seluruh nasabah atau pemegang reksa dana atas informasi yang kami kirimkan pada 26 Mei 2020, tentang informasi suspensi atas produk reksa dana Sinarmas Asset Management.
Sebelumnya, PT Bibit Tumbuh Bersama selaku Agen Penjual Reksa Dana menyarankan kepada nasabah atau pemegang reksa dana untuk melakukan penjualan atas produk reksa dana Sinarmas Asset Management sebelum cut off time pukul 12.00 pada 26 Mei 2020.
Baca berita selengkapnya di sini.

3. Punya Reksa Dana Sinarmas AM, Lo Kheng Hong Optimistis Tidak Lakukan Penarikan

Lo Kheng Hong, investor yang mendapat julukan sebagai Warren Buffett Indonesia, menyatakan masih mempercayai PT Sinarmas Asset Management meski adanya sejumlah produk perseroan yang disuspensi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dalam siaran persnya Selasa (26/5/2020), Sinarmas Asset Management (AM) mengonfirmasi sejumlah produknya telah disuspensi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pasalnya, telah terjadi volatilitas harga obligasi dan mengetatnya likuiditas di pasar membuat perseroan sulit mencapai harga jual wajar.
Baca berita selengkapnya di sini.

4. Tunjuk Hotman Paris, Sinarmas AM Tempuh Jalur Hukum

PT Sinarmas Asset Management telah memberikan kuasa kepada Hotman Paris untuk mengambil tindakan hukum perdata dan pidana terhadap agen penjual reksa dana yang diduga menyebarkan informasi tidak sesuai dengan perintah Otoritas Jasa Keuangan.
Hotman selaku kuasa hukum dari Sinarmas Asset Management (AM) memberikan somasi terbuka kepada agen penjual efek reksa dana (APERD) yang menyebarkan isu melalui email dan media lainnya. Pesan itu berisi permintaan kepada para nasabah pemegang reksa dana untuk menjual produk yang dimiliki.
Baca berita selengkapnya di sini.

5. Harga Emas Batangan di Pegadaian Hari Ini, 28 Mei 2020

Harga emas batangan yang dijual di Pegadaian hari ini, Kamis (28/5/2020) terpantau turun dibandingkan dengan dengan posisi Rabu (27/5/2020).
Berdasarkan informasi yang tertera di aplikasi Pegadaian Digital Service, harga emas batangan Galeri 24 untuk ukuran terkecil 0,5 gram dipatok dengan harga Rp499.000, turun Rp2.000 dibandingkan harga kemarin.
Baca berita selengkapnya di sini.
Sumber: Market.bisnis
PT Rifan Financindo

Thursday, May 28, 2020

Reksa Dana Berbasis Obligasi Pemerintah Dinilai Lebih Menjanjikan | PT Rifan Financindo

ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis - Himawan L Nugraha

PT Rifan Financindo  -  Penyebaran pandemi Covid-19 membuat risiko kredit korporasi meningkat. Produk reksa dana berbasis surat utang atau obligasi pemerintah dinilai memiliki prospek yang lebih menjanjikan.
Pengamat Pasar Modal Anil Kumar mengatakan saat ini terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi oleh instrumen obligasi korporasi. Selain risiko gagal bayar, risiko likuiditas juga membayangi surat utang korporasi.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, sejumlah lembaga pemeringkat baik nasional maupun internasional telah menurunkan peringkat atau merevisi prospek sejumlah korporasi. Keputusan itu menyusul adanya potensi dampak dari penyebaran pandemi Covid-19 terhadap arus kas perseroan yang dapat meningkatkan risiko kredit.
Anil menilai kinerja reksa dana pendapatan tetap dengan obligasi pemerintah lebih aman dibandingkan dengan yang memiliki basis obligasi korporasi. Di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini, investor perlu berinvestasi di aset yang memiliki kualitas terbaik.
“Aset dengan kualitas terbaik itu bernama obligasi surat utang negara,” tuturnya kepada Bisnis, Rabu (27/5/2020).
Dia menjelaskan bahwa imbal hasil obligasi pemerintah turun mengikuti tren penurunan suku bunga. Hal itu terjadi meski korelasinya tidak sempurna.
Sebelumnya, Anil memprediksi Bank Indonesia (BI) memiliki kesempatan untuk memotong BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) 50 basis points (bps) pada Juni 2020. Dia mencontohkan langkah serupa yang telah ditempuh oleh Brazil dan Afrika Selatan.
Kedua negara itu, lanjut dia, memiliki masalah yang serupa dengan Indonesia yakni masalah current account deficit (CAD). Sejak Juni 2019 hingga Mei 2020, Brazil telah memangkas suku bunga 3 persen dan Afrika Selatan 3,5 persen.
Secara terpisah, Economist PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C. Permana mengatakan saat ini terjadi peningkatan risiko kredit korporasi. Kondisi itu seiring dengan cash flow atau arus kas yang terdampak dari pandemi Covid-19.
“Namun, kami masih melihat risiko default akan semakin rendah bila rating semakin baik dan sebaliknya. Untuk reksa dana pendapatan tetap, mungkin bisa dilihat dulu underlying, apakah instrumen yang digunakan memiliki rating atau peringkat yang baik,” ujarnya.
Fikri menyebut investor dapat mencermati peringkat yang tersemat pada surat utang atau obligasi yang menjadi underlying dari produk reksa dana pendapatan tetap. Sebaiknya, produk reksa dana itu memiliki obligasi korporasi yang termasuk ke dalam investment grade
“Investor reksadana mungkin coba dibaca fund fact sheet reksa dananya yang biasanya di dalamnya juga akan mencantumkan performa dan underlying reksa dana tersebut,” jelasnya.


Sumber: Market.bisnis
PT Rifan Financindo

Wednesday, May 27, 2020

Produknya Disuspensi OJK, Sinarmas Asset Management Siap Tanggung Jawab | PT Rifan Financindo

ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis - Himawan L Nugraha

PT Rifan Financindo  - PT Sinarmas Asset Management menegaskan bakal bertanggung jawab sepenuhnya terhadap semua produk reksa dana yang dipasarkan menyusul penerapan suspensi sementara oleh Otoritas Jasa Keuangan.
Direktur Sinarmas AM Jamial Salim mengatakan investor tidak perlu khawatir terkait penerapan suspensi terhadap produk reksa dana besutan Sinarmas AM. Dia mengungkapkan, pandemi Covid-19 telah mengakibatkan volatilitas harga obligasi dan membuat likuiditas di pasar ketat.
Hal tersebut membuat perseroan kesulitan mencapai harga jual yang wajar. Sinarmas AM kemudian melakukan pencatatan harga aset yang lebih konservatif  di bawah nilai yang ditetapkan oleh Lembaga Penilaian Harga Efek (LPHE) pada produk Reksadana Danamas Mantap Plus dan Reksadana Simas Syariah Pendapatan Tetap.
“Namun seiring dengan membaiknya pasar, kami telah menyesuaikan harga aset dimaksud serta mengkomunikasikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” tulis Jamial dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (26/5/2020).
Sinarmas AM telah menerima surat suspensi beli dari Otoritas Jasa Keuangan tertanggal 20 Mei 2020 dengan nomor S-452/PM.21/2020. Dalam surat tersebut, OJK membekukan pembelian produk reksa dana milik perseroan atas pemantauan pada 31 Maret 2020 yang mana Sinarmas AM melakukan penghitungan nilai pasar wajar tidak mengacu pada rentang harga yang ditetapkan oleh LPHE.
Investor pun diminta tidak perlu khawatir karena suspensi beli dan switching dari OJK tersebut bersifat sementara. Bagi nasabah yang ingin melakukan redemption, penjualan tetap dapat dilakukan setiap saat sesuai dengan ketentuan yang berlaku di kantor cabang Sinarmas AM.
“PT Sinarmas Asset Management sebagai salah satu unit usaha di bawah pilar Sinar Mas Financial Services bertanggung jawab sepenuhnya atas semua produk yang dipasarkan. Prioritas kami adalah memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah,” tulis Sinarmas AM.
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana berpendapat bahwa kendala ini bisa saja diselesaikan dengan cepat lewat bantuan anak-anak usaha Grup Sinarmas lainnya.
“Biasanya MI [manajer investasi] akan butuh waktu, antara menunggu di pasar ada yang mau [beli obligasi] sesuai harga wajarnya kalau tidak ya mirip kasusnya MNC Asset Management yaitu grupnya harus saling bantu, ditampung dulu sama grupnya sendiri,” jelas Wawan.
Sebelumnya, OJK juga telah melayangkan surat imbauan kepada MNC Asset Management terkait penyesuaian komposisi portofolio. Sebanyak 7 produk reksa dana kelolaan perseroan Grup MNC ini pun terkena suspensi pada akhir 2019.
Kala itu, PT MNC Kapital Indonesia Tbk. memutuskan untuk mengambil alih aset dasar reksa dana kelolaan PT MNC Asset Management yang telah dinyatakan default.
Tak hanya Sinarmas AM, Wawan khawatir ke depannya masih ada beberapa manajer investasi lain yang memiliki aset dasar obligasi korporasi bakal terancam mengalami hal serupa setidaknya dalam 3 bulan ke depan.
Dengan demikian, OJK diharapkan untuk mengantisipasi hal tersebut misalnya dengan pemberian relaksasi untuk surat utang korporasi. Wawan memberikan contoh, OJK bisa saja mengganti definisi default risk dari surat utang korporasi untuk tahun ini.
“Dari OJK juga harus antisipasi dari pemberian relaksasi untuk surat utang. Definisi default itu mungkin harus didefinisikan ulang untuk tahun ini, apakah boleh diundur atau seperti apa,” imbuh Wawan.


Sumber: market.bisnis
PT Rifan Financindo

Tuesday, May 26, 2020

AS-China Kisruh, Harga Emas Melorot | PT Rifan Financindo

Emas lantakan. - Stefan Wermuth / Bloomberg

PT Rifan Financindo  -   Harga emas mengalami tekanan di tengah ketegangan Amerika Serikat dan China yang siap meletup seiring penyusunan rencana undang-undang (RUU) keamanan nasional.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2020 mencapai US$1.743,10 per troy ounce atau turun 0,59 persen pada Senin (25/5/2020) pukul 18.29 Waktu New York atau Selasa (26/5/2020) pukul 05.29 WIB.
Sementara itu, harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi US$1.726,75 per troy ounce. Di sisi lain indeks dolar terpantau 99,86. Indeks ini mengukur kekuatan mata uang dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia lainnya.
Level harga emas hari ini terpantau melandai dari posisi tertinggi selama satu bulan terakhir. Harga emas Comex tercatat mencetak level tertinggi pada 15 Mei 2020 di posisi US$1.756 per troy ounce.
Monex Investindo Futures menilai pergerakan harga emas melandai setelah hubungan AS-China memanas. Harga emas di awal sesi kemarin mencetak posisi terendah di US$1.725,79 per troy ounce.
Dua negara adikuasi itu bersitegang setelah Presiden Donald Trump menuding China tidak becus menangani wabah virus corona, wabah yang akhirnya menyebar ke seluruh dunia dan melumpuhkan perekonomian global.
AS juga mengancam China yang berencana mengatur keamanan Hong Kong lewat RUU Keamanan Nasional. Secara umum, RUU yang diusulkan China itu sebagian akan melarang kegiatan separatis dan "kegiatan subversif" serta campur tangan asing dan "terorisme" di Hong Kong.
"Walaupun belum selesainya RUU Hong Kong oleh parlemen Tiongkok, memberikan harapan pasar bahwa ketegangan diantara kedua negara dapat mereda bila RUU tersebut gagal disepakati," tulis analis Monex seperti dilansir dari publikasi risetnya.
Harga emas berpeluang turun dengan menguji support atau batas bawah penurunan di rentang US$1710 s.d US$1.717 bila bergerak ke bawah level $1724. Sebaliknya level resisten pada kisaran US$1737 s.d US$1742.

Sumber: Market.bisnis
PT Rifan Financindo

Adu Kuat INDF dan ICBP, Mana yang Lebih Tangguh? | PT Rifan Financindo

Pengunjung menggunakan smarphone didekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis - Dedi Gunawan

PT Rifan FInancindo  -  Emiten konsumer PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dan entitas anaknya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) secara bersamaan merilis data laporan keuangannya untuk kuartal pertama tahun 2020.
Dikutip dari laporan keuangan konsolidasian per 31 Maret 2020, di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), baik Indofood sebagai induk usaha, dan Indofood CBP sebagai entitas anak sama-sama mencetak pertumbuhan kinerja pada periode tersebut.
Namun, menariknya, Indofood CBP tampak lebih tangguh dibandingkan dengan induk usahanya. Produsen Indomie tersebut berhasil membukukan kenaikan laba bersih 48,26 persen secara tahunan, dengan perolehan senilai Rp1,98 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini.
Memang, pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) Indofood CBP selama empat tahun belakangan berada di level 16 persen. Kemudian, persentase kenaikan secara year-on-year pada kuartal pertama tahun ini menjadi yang paling tinggi sejak tahun 2017 silam. Ditambah lagi, sejak tahun 2018, perseroan konsisten mencetak pertumbuhan laba double digit.
Sementara itu, pertumbuhan laba induk perusahaan Indofood tampaknya tak secemerlang entitas anaknya, meskipun tetap mencetak peningkatan.
Pada kuartal ini, perseroan hanya berhasil membukukan kenaikan laba 4,03 persen secara tahunan. Torehan labanya pun tidak lebih baik dibandingkan dengan entitas anaknya, yakni hanya sebesar Rp1,4 triliun.
Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood dan Indofood CBP mengatakan, di tengah ketidakpastian global, perseroan tetap tangguh dan mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba pada kuartal pertama tahun 2020.
“Kami akan terus memonitor dan menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi, serta senantiasa mengelola bisnis kami secara berhati-hati dan tetap dapat bersaing di pasar,” ungkap Anthoni dikutip dari rilis persnya, Jumat (22/5/2020).
Di lantai bursa, harga saham Indofood maupun Indofood CBP serentak mengalami koreksi sebelum laporan keuangan kuartal pertamanya dirilis. Laju saham emiten berkode saham INDF dan ICBP tersebut masing-masing melemah 4,81 persen dan 3,03 persen pada penutupan pasar Rabu (20/5/2020) lalu.
Kendati demikian, benar kata pepatah di dunia saham kalau kinerja fundamental akan tercermin dari pergerakan sahamnya. Secara year-to-date, saham INDF sudah terkoreksi 19,44 persen, sedangkan entitas anaknya ICBP mengalami koreksi yang lebih kecil yakni sebesar 13,9 persen.
Kinerja Keuangan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP)
EmitenPertumbuhan Penjualan Kuartal Pertama (Jutaan) Pertumbuhan Laba Bersih Kuartal Pertama (Jutaan) 
2017201820192020CAGR2017201820192020CAGR
INDFRp17.834.867Rp17.631.161Rp19.169.840Rp19.304.7952%Rp1.175.224Rp1.188.570Rp1.349.407Rp1.403.7515%
ICBP Rp9.458.118Rp9.880.580Rp11.255.645Rp12.006.6046%Rp1.091.756Rp1.212.896Rp1.337.133Rp1.982.43816%
PILIHAN ANALIS
Menurut konsensus Bloomberg, 27 dari 33 analis merekomendasikan investor untuk membeli saham ICBP, dan 25 dari 28 analis merekomendasikan investor membeli saham INDF.
RHB Sekuritas, misalnya, menyematkan rekomendasi overweight dari netral untuk sektor konsumer dengan saham pilihan yakni INDF. Analis Michael W. Setjoadi mengatakan iklim industrinya yang defensif di tengah situasi PSBB yang sudah berjalan lebih dari dua bulan membuat sekuritas lebih merekomendasikan INDF dibandingkan ICBP.
“Kami lebih menyukai INDF, karena diskon besar untuk ICPB dan memanfaatkan prospek harga CPO yang lebih tangguh,” tulisnya dalam riset, Jumat (8/5/2020) lalu.
Sementara itu, Mirae Asset Sekuritas pun masih memandang positif sektor konsumer di tengah kondisi perlambatan ekonomi saat ini. Namun, analis Mimi Halimin mengatakan pihaknya tetap memantau proyeksi pendapatan dan laba bersih dengan ekspektasi kegiatan ekonomi akan kembali normal setelah hari raya Idulfitri.
“Kami juga percaya bahwa saham defensif dengan eksposur pada pasar domestik akan tetap menjadi investasi yang baik di tengah meningkatnya volatilitas pasar. Bahkan, dari perspektif penilaian, perusahaan konsumer masih menarik,” tulis Mimi dalam risetnya, Jumat (15/5/2020).
Karenanya, Mimi secara bersamaan merekomendasikan beli saham INDF dan ICBP dengan target harga Rp8.600 dan Rp11.900.
Hal ini juga mempertimbangkan pertumbuhan INDF dan ICBP dari sisi earning per share (EPS) masing-masing 5,2 persen dan 5,4 persen secara tahunan dan price-to-earning ratio (PER) sebesar 11,2 kali dan 21,3 kali estimasi pada tahun 2020. 


Sumber: Market.bisnis
PT Rifan Financindo

Wednesday, May 20, 2020

Berkah Ramadan Penghuni Indeks IDX30 | PT Rifan Finanicndo

Pekerja mengambil gambar pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan ponselnya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (11/5/2020). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG pada Senin (11/5/2020) berakhir di level 4.639,1 dengan penguatan sekitar 0,91 persen atau 41,67 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya. ANTARA FOTO - Muhammad Adimaja
PT Rifan Financindo  -  Lebaran sebentara lagi, kabar baik menghampiri pada investor pemegang saham Indeks IDX30. Sejumlah emiten konstituen indeks tersebut mampu memberikan imbal positif hingga dua digit sepanjang periode Ramadan 2020 walaupun perekonomian dibayangi pandemi Covid-19.
Indeks IDX30 mengukur kinerja harga 30 emiten yang memiliki likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar, serta didukung fundamental perusahaan yang baik. 
Berdasarkan data Bloomberg, sejumlah emiten mampu mengukir kinerja saham cemerlang dalam rentang 24 April 2020—19 Mei 2020. Periode itu bersamaan dengan bulan suci Ramadan.
Emiten produsen nikel, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), memimpin dengan penguatan 23,43 persen ke level Rp2.950. Perseroan semen milik negara, PT Semen Indonesi (Persero) Tbk. (SMGR) menempel di urutan kedua dengan menguat 23,19 persen ke level Rp8.500.
Sayangnya, laju indeks IDX30 harus tertekan konstituen dengan bobot besar yang mengalami koreksi cukup dalam sepanjang Ramadan 2020. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi penekan utama dengan koreksi 15,36 persen ke level Rp2.370.
Indeks IDX30 terkoreksi 8,07 poin atau 2,15 persen ke level 367,33 sepanjang periode berjalan Ramadan 2020. Koreksi itu lebih dalam dari indeks harga saham gabungan (IHSG) yang turun 0,98 persen menuju 4.548,66 pada 24 April 2020 hingga 19 Mei 2020.
Senior Vice President Research PT Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial menjelaskan bahwa mayoritas penghuni IDX30 yang mencetak kenaikan 10 persen selama Ramadan berasal dari sektor konsumer, rokok, farmasi, perunggasan, konsumer, dan semen. Pihaknya menilai sektor terkait konsumen selalu bergerak positf secara historis pada periode Ramadan.
“Disamping sektor tersebut juga sektor defensif yang akan dipilih oleh fund manager selama pembatasan sosial berskala besar [PSBB] dan social distancing berlangsung,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (19/5/2020).
Kendati demikian, Janson menyebut bahwa price earning ratio (PER) sektor konsumer, perunggasan, dan semen sudah mahal. Sebagai gambaran, PER PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) sempat turun ke 7 kali sekarang telah kembali ke level 11 kali atau sama sebelum adanya penyebaran Covid-19.
Padahal, lanjut dia, PSBB dan social distancing akan berampak buruk terhadap emiten di kuartal II/2020. Dengan demikian, sektor-sektor itu diprediksi akan rentan koreksi ketika IHSG tembus support 4.440.
“Menjelang akhir Mei 2020, IHSG rentan koreksi cukup dalam namun penurunan tersebut sepertinya akan diimbangi oleh sektor perbankan akibat value rotation dari sektor konsumer, perunggasan, dan farmasi yang sudah kemahalan ke sektor perbankan yang sebulan menjadi bulan-bulana aksi heavy selling,” paparnya.
Sementara itu, Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali menilai kenaikan yang terjadi untuk emiten top leaders IDX30 hanya bersifat sementara. Menurutnya, peningkatan yang terjadi karena rebound dari penurunan awal Maret 2020 atau saat awal kasus Covid-19 mulai memanas.
“Melihat kuartal II/2020, secara fundamental masih tertekan sehingga kemungkinan harga saham juga masih tertekan untuk emiten-emiten tersebut,” paparnya.
Kendati demikian, Frederik masih merekomendasikan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM). Pasalnya, emiten telekomunikasi pelat merah itu justru terdorong kinerjanya karena PBSS dan penerapan work from home.

Sumber: market.bisnis
PT Rifan Finanicndo

Tuesday, May 19, 2020

Harga Emas 24 Karat Antam Hari Ini, 19 Mei 2020 | PT Rifan Financindo

Karyawan menunjukkan imitasi emas batangan Antam di Butik Emas, Jakarta, Selasa (3/3/2020). Harga emas batangan Antam mengalami kenaikan Rp5.000 per gram menjadi Rp815 ribu per gram pada Selasa (3/3) mengikuti ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan Amerika Serikat (AS) untuk mengatasi dampak virus corona. ANTARA FOTO - Aprillio Akba

PT Rifan Financindo  -  Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) pada hari ini, Selasa (19/5/2020) berada di posisi yang lebih rendah dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.
Berdasarkan informasi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas Antam untuk cetakan 1 gram dibanderol harga Rp924.000, turun Rp10.000 dari Rp934.00 pada perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, harga emas dengan satuan terkecil 0,5 gram turun Rp5.000 ke level Rp492.000. Lebih lanjut, untuk satuan 2 gram, dihargai Rp1.788.000, 3 gram Rp2.657.000, 10 gram Rp8.735.000, dan 25 gram Rp21.712.000. Harga emas Antam ini berlaku di Butik Emas LM Antam Pulo Gadung, Jakarta.
Sementara itu, harga jual kembali (buyback) emas Antam tercatat turun Rp10.000 ke level Rp924.000 dibandingkan dengan perubahan terakhir pada Sabtu (16/5/2020). Harga jual kembali ini belum mempertimbangkan pajak jika nominalnya lebih dari Rp10 juta.
Berdasarkan PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk. dengan nominal lebih dari Rp 10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen (untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non NPWP).PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.
Berikut harga emas batangan Antam hari ini, Selasa 19 Mei 2020:
Ukuran Harga
0,5 gram Rp492.000
1 gram Rp924.000
2 gram Rp1.788.000
3 gram Rp2.657.000
5 gram Rp4.400.000
10 gram Rp8.735.000
25 gram Rp21.712.000
50 gram Rp43.345.000
100 gram Rp86.612.000
250 gram Rp216.265.000
500 gram Rp432.320.000
1000 gram Rp864.600.000

Sumber: Market.bisnis
PT Rifan Financindo

Monday, May 18, 2020

Harga Emas Batangan Pegadaian Hari Ini, 18 Mei 2020 | PT Rifan Financindo

Karyawan menunjukan emas di kantor Pegadian di Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis - Abdullah Azzam
PT Rifan Financindo  -  Harga emas batangan yang dijual di Pegadaian hari ini, Senin (18/5/2020) terpantau naik dibandingkan dengan posisi Sabtu (16/5/2020).
Berdasarkan informasi dari laman aplikasi Pegadaian Digital Service, harga emas batangan Galeri 24 Pegadaian dipatok Rp507.000 atau naik posisi Sabtu Rp504.000. 
Sementara itu, emas batangan UBS untuk ukuran yang 0,5 gram dipatok Rp489.000 atau tidak mengalami perubahan dari posisi Sabtu.
Untuk diketahui, Galeri 24 merupakan anak perusahaan Pegadaian yang khusus memasarkan emas batangan dan produk perhiasan. Sekadar informasi, sejak 13 Mei 2020, informasi harga emas batangan cetakan Antam tidak tersedia di laman pegadaian.co.id.
Sementara itu, untuk emas ukuran 1 gram, Pegadaian mematok harga Rp924.000 untuk emas Galeri 25 dan Rp925.000 untuk emas UBS. Keduanya tidak mengalami perubahan harga dibandingkan posisi terakhir.
Lebih lanjut, untuk cetakan yang lebih besar yakni 5 gram, harga jual emas batangan Galeri 24 dibanderol Rp4,44 juta sedangkan emas UBS dihargai Rp4,53 juta.
Pegadaian hanya menyediakan emas batangan Galeri 24 dengan berat maksimal 25 gram. Hari ini, emas batangan Galeri 24 ukuran 25 gram dijual seharga Rp22,0 juta. Adapun untuk ukuran yang sama, emas cetakan UBS dihargai Rp22,57 juta.
Berikut daftar harga jual emas batangan di Pegadaian hari ini, Senin (18/5/2020):
Harga Emas Batangan di Pegadaian, Senin 18 Mei 2020
UkuranHarga Emas UBSHarga Emas Galeri 24
0,5 gramRp489.000Rp507.000
1 gramRp925.000Rp924.000
2 gramRp1.827.000Rp1.813.000
5 gramRp4.535.000Rp4.447.000
10 gramRp9.038.000Rp8.829.000
25 gramRp22.574.000Rp22.015.000

Sumber: Market.bisnis
PT Rifan Financindo  

Friday, May 15, 2020

Harga Emas 24 Karat Antam Hari Ini, Jumat 15 Mei 2020 | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo  -  Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) pada hari ini, Jumat (15/5/2020) berada di posisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan posisi Kamis (14/5/2020).
Berdasarkan informasi Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga emas Antam untuk cetakan 1 gram dibanderol harga Rp917.000,  naik Rp7.000 dari posisi kemarin.
Sementara itu, harga emas dengan satuan terkecil 0,5 gram, dibanderol Rp483.000, naik Rp3.500 dibandingkan posisi kemarin di harga Rp479.500. 
Untuk ukuran lebih besar, harga jual emas 24 karat Antam ukuran  2 gram, dihargai Rp1.783.000, 5 gram Rp4.405.000, 10 gram Rp8.745.000 dan 25 gram Rp21.755.000.  Harga emas Antam ini berlaku di Butik Emas LM Antam Pulo Gadung, Jakarta.
Sementara itu, harga jual kembali (buyback) emas Antam tercatat naik Rp8.000 ke level Rp823.000 dibandingkan dengan perubahan terakhir pada Kamis (14/5/2020). Harga jual kembali ini belum mempertimbangkan pajak jika nominalnya lebih dari Rp10 juta.
Berdasarkan PMK No 34/PMK.10/2017, penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk. dengan nominal lebih dari Rp 10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen (untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non NPWP).PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.
Berikut harga emas batangan Antam hari ini, Jumat, 15 Mei 2020, dikutip dari logammulia.com :
Harga Emas 24 Karat Antam, Jumat 15 Mei 2020
Ukuran (gram)Harga 14 Mei 2020Harga 15 Mei 2020
0,5Rp 479.500Rp 483.000
1Rp 910.000Rp 917.000
5Rp 4.370.000Rp 4.405.000
10Rp 8.675.000Rp 8.745.000
25Rp 21.580.000Rp 21.755.000
50Rp 43.085.000Rp 43.435.000
100Rp 86.100.000Rp 86.800.000
250Rp 215.000.000Rp 216.750.000
500*Rp 429.800.000Rp 433.300.000
1.000*Rp 859.600.000Rp 866.600.000


Sumber: market.bisnis
PT Rifan Financindo