Monday, October 26, 2020

Duit Prakerja 'Salah Kirim' Sudah Balik ke Negara Rp 1,3 T | PT Rifan Financindo


 

PT Rifan Financindo  -  Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja kembali mengembalikan dana kartu prakerja ke Rekening Kas Umum Negara (RKUN) Rp 102,19 miliar. Sebelumnya, PMO juga telah mengembalikan ke kas negara sebesar Rp 1,22 triliun.

Dengan demikian, total dana kartu prakerja yang telah dikembalikan ke kas negara hingga saat ini berjumlah Rp 1,33 triliun. Kartu setiap satu orang peserta Kartu Prakerja mendapatkan dana manfaat sebesar Rp 3,55 juta.

Dana itu dikembalikan, karena PMO telah mencabut status kepesertaan program kartu prakerja gelombang 9 sebanyak 28.786 orang. Sebelumnya, PMO juga telah mencabut status kepesertaan pada gelombang 1-8 sebanyak 344.959 orang.

"Untuk gelombang 9 kemaren 28.786 kepesertaan sudah dicabut. Betul [dana langsung balik ke RKUN]," jelas Head of Communications PMO Kartu Prakerja Louisa Tuhatu kepada CNBC Indonesia, Senin (26/10/2020).

Dengan dicabutnya status kepesertaan pada gelombang 1-9, maka sebanyak 373.745 orang yang juga kemudian masuk di dalam daftar hitam atau blacklist PMO.

Artinya, ke-373.745 orang tersebut tidak akan bisa lagi mengikuti program kartu prakerja selamanya.

Kendati demikian, Louisa belum bisa memastikan apakah dana Rp 1,33 triliun yang kembali ke RKUN tersebut akan diteruskan untuk dibuka kembali untuk pendaftaran gelombang 11 atau tidak.

PMO, kata Louisa masih menunggu arahan dari Komite Cipta Kerja, apakah gelombang 11 akan segera dibuka atau tidak. "Kami masih menunggu arahan dari Komite Cipta Kerja," ujar Louisa.

CNBC Indonesia sudah mencoba untuk menghubungi Ketua Tim Pelaksana Komite Cipta Kerja Rudy Salahuddin untuk meminta konfirmasi mengenai pembukaan pendaftaran kartu prakerja gelombang 11. Namun, yang bersangkutan tidak memberikan jawaban.

Sebelumnya, Rudy menjelaskan, jika kemudian pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 11 akan dibuka, kemungkinan akan berlangsung pada tahun ini, tepatnya di akhir Oktober mendatang.

"Jadi gelombang 11 itu, sebenarnya kita juga masih ada yang dicabut kepesertaannya. Dan itu sudah dikembalikan ke Kementerian Keuangan anggarannya. Nah kami masih menunggu keputusan dari Komite Cipta Kerja."

"Dalam waktu dekat mungkin akan diumumkan apakah uang tersebut bisa dikembalikan lagi untuk membuka gelombang ke-11. Tapi intinya kita terbuka dan siap apabila kita diminta untuk membuka gelombang ke-11, kita harus segera mengerjakan, tapi mungkin sebelum akhir bulan Oktober ini kita harus menyelenggarakan untuk pembukaan gelombang ke-11," jelas Rudy dalam video conference, Rabu (14/10/2020).


Sumber: cnbcindonesia

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment