Monday, April 12, 2021

Aset Jiwasraya Tahun 2020 Terus Menyusut | PT Rifan Financindo

 



PT Rifan Financindo  -   PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengeluarkan laporan keuangan periode tahun 2020. Tercatat, sampai akhir tahun 2020 Jiwasraya mengalami penurunan pendapatan menjadi hanya Rp 1,94 triliun dari tahun 2019 yang mencapai Rp 2,15 triliun.

Dikutip dari laporan keuangan perseroan, total aset Jiwasraya pada tahun 2020 juga mengalami penyusutan 13,3% menjadi hanya Rp 15,7 triliun dari tahun 2019 yang menembus Rp 18,1 triliun.

Penyusutan itu disebabkan menurunnya nilai investasi di Jiwasraya sebesar 85,6% menjadi hanya Rp 2,1 triliun dari sebelumnya Rp 14,9 triliun. Sementara instrumen investasi Jiwasraya yang masih ada hanyalah deposito berjangka sebesar Rp 547,8 miliar dan bangunan tanah untuk investasi Rp 1,6 triliun.

Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia Jiwasraya R. Mahelan Prabantarikso menyebutkan investasi Jiwasraya yang mengalami penurunan ini terjadi karena menurunnya nilai pasar.

Kemudian pencairan investasi Jiwasraya untuk biaya operasional perusahaan. "Pada prinsipnya semua pendapatan dan aset perusahaan digunakan untuk melakukan pembayaran polis nasabah dan tentunya juga mendukung operasional perusahaan," kata Mahelan saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (9/4/2021).

Tahun 2020 ini pun, Jiwasraya mencatat tidak ada perolehan dari nilai premi. Sementara dari laporan keuangan tahun 2019, nilai perolehan premi tercatat sebesar Rp 3,08 triliun dan pembayaran klaim mencapai Rp 14,8 triliun.

Mahelan menambahkan untuk pendapatan premi yang nol tahun lalu sesuai dengan PSAK 57. "Semua aset dan liabilitas serta komponen yang terkait di dalamnya diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang akan dialihkan," tambah dia.

Namun dalam laporan keuangan yang disajikan dengan format standar, untuk pendapatan premi tetap ada. Tak hanya itu, Tahun 2020 Jiwasraya juga tercatat tidak memiliki saham, padahal di tahun 2019 saham yang dimiliki Jiwasraya senilai Rp 1,65 triliun, reksa dana Rp 1,65 triliun, obligasi Rp 692,8 triliun, medium term notes (MTN) Rp 473,9 miliar, surat berharga negara (SBN) Rp 3,15 triliun, efek beragun aset Rp 12,1 miliar, penyertaan langsung Rp 777,8 miliar dan pinjaman polis Rp 89,02 miliar.

Melalui perolehan kinerja ini, pada 2020 Jiwasraya mencatat kerugian sebesar Rp 4,04 triliun. Nilai kerugiannya berkurang 2,27% year on year 2019 yang mencatat kerugian Rp 4,14 triliun.

Meskipun laporan keuangan Jiwasraya mengalami penurunan, audit KAP Kanaka Puradireja Suhartono menyatakan, bahwa Jiwasraya memperoleh opini laporan keuangan yang wajar.

Saat ini, Tim Percepatan Restrukturisasi Jiwasraya tengah menggenjot progres program rerstrukturisasi untuk menyelamatkan polis Jiwasraya. Yang mana, sampai pada 30 Maret 2021 ini, sudah ada 87% pemegang polis bancassurance yang menyetujui program restrukturisasi.

Sementara itu, terdapat sebanyak 71% atau 131.111 peserta dari pemegang korporasi menyetujui program tersebut. Dan 80% atau 110.829 pemegang polis ritel yang sudah menyepakati program restrukturisasi.

Kondisi kinerja perusahaan yang terus merosot ini disebut juga terjadi karena manajemen lama yang tidak peduli dengan kinerja perusahaan dan lalai dalam penerbitan produk yang memiliki bunga tinggi sampai adanya fraud pada perusahaan.


Sumber: Finance.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment