Thursday, December 30, 2021

Mau Pergantian Tahun, Kok Bitcoin dkk Ambruk? | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo  -   Harga Bitcoin dan kripto berkapitalisasi pasar besar (big cap) terpantau berjatuhan pada perdagangan Kamis (30/12/2021) pagi hari waktu Indonesia, karena investor terus melakukan aksi jual di pasar kripto, jelang tahun baru 2022 yang hanya tinggal sehari saja.

Melansir data dari CoinMarketCap per pukul 09:30 WIB, kesepuluh kripto big cap terpantau ambruk pada pagi hari ini.

Bitcoin merosot 2,91% ke level harga US$ 46.526,89/koin atau setara dengan Rp 661.845.010/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.225/US$), Ethereum ambruk 4,53% ke level US$ 3.641,48/koin atau Rp 51.800.053/koin, Binance Coin ambles 4,47% ke US$ 514,02/koin (Rp 7.311.935/koin).


Berikutnya Cardano anjlok 7,46% ke US$ 1,31/koin (Rp 18.635/koin), Terra tergelincir 5,36% ke US$ 82,12/koin (Rp 1.168.157/koin), dan Polkadot drop 6,6% ke US$ 26.58/koin (Rp 378.101/koin).

Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.

Kripto

Bitcoin dan kripto big cap lainnya kembali diperdagangkan di zona merah pada pagi hari ini. Bahkan tak hanya kripto big cap saja, hampir seluruh pasar kripto mengalami koreksi pada perdagangan dua hari terakhir di tahun 2021.

Koreksi kembali pasar kripto pada pagi hari ini cenderung disebabkan oleh sikap investor yang mulai beralih cash out karena mereka ingin berlibur Tahun Baru 2022.

Melemahnya pasar kripto terjadi di tengah beragamnya pergerakan pasar saham global, di mana bursa saham Amerika Serikat (AS) dan bursa saham Asia terpantau beragam cenderung mendatar pada hari ini.

Di lain sisi, pada Jumat besok merupakan periode jatuh tempo kontrak opsi (option) di pasar kripto, sehingga investor juga cenderung melakukan aksi jual (profit taking) di pasar kripto.

Adapun sentimen di pasar global pada hari ini cenderung beragam, di mana investor juga merespons negatif dari melonjaknya kasus virus corona (Covid-19) di beberapa negara yang juga mencatatkan kembali rekor tertingginya.

Hampir 900.000 kasus terdeteksi setiap hari di seluruh dunia yang terjadi pada tanggal 22 dan 28 Desember, dengan banyak negara mencatat rekor tertinggi baru dalam 24 jam sebelumnya, termasuk Amerika Serikat (AS), Australia, Argentina, Bolivia, dan sebagian besar di Eropa.

Meskipun penelitian terbaru menunjukkan Omicron kurang mematikan dari varian sebelumnya, tetapi banyaknya orang yang terkonfirmasi positif menandakan bahwa rumah sakit di beberapa negara akan segera kewalahan.

Beberapa negara memang kembali dihadapi oleh kondisi darurat, tetapi mereka tetap berusaha untuk membuka kembali kegiatan usaha dan bisnis di negaranya dan melonggarkan aturan isolasi demi meminimalisir kembali berkontraksinya perekonomian.

Di AS, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) mengumumkan rekomendasi baru bahwa penderita Covid-19 hanya perlu isolasi 5 hari, atau lebih singkat dari ketentuan sebelumnya yakni 10 hari. Syaratnya, mereka merupakan pasien tak bergejala.

AS sejauh ini melaporkan ada lebih dari 4,1 juta kasus Covid-19 bulan ini, menurut data John Hopkins University. Angka itu jauh di atas posisi November yang sebesar 2,54 juta kasus. Sedangkan rerata kasus baru sepekan terakhir mencapai 231.888 kasus, atau tiga kali lipat di atas rerata 27 November.

Sejatinya, varian Omicron yang dilaporkan mampu meningkatkan kekebalan untuk melawan varian Delta membuat sentimen pelaku pasar membaik. Tetapi, karena investor lebih memilih untuk mengambil keuntungan jelang tahun baru, maka pergerakan aset berisiko seperti saham dan kripto cenderung melemah pada hari ini.



Sumber : cnbindonesia

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment