PT Rifan Financindo - Komodo yang terlihat menghadang truk pembawa material pembangunan di Pulau Rinca begitu heboh beberapa waktu lalu. Kini, ada lagi komodo menyambangi kasur ranger di pulau yang sama.
Sebuah video berdurasi 28 detik memperlihatkan komodo ada di atas kasur di sebuah ruangan. Video ini diterima detikTravel dari salah satu pelaku wisata Labuan Bajo, Jumat (20/11/2020).
Kejadian komodo menyambangi kamar ranger Pulau Rinca terjadi baru-baru ini. Terlihat seseorang memegang gagang pel untuk mengusir komodo itu.
Si komodo terlihat panik saat pemilik kamar datang membawa gagang pel. Ia mondar-mandir dan sempat melompat ke jendela namun gagal keluar dari sana.
Video komodo di atas kasur ini viral di media sosial dan grup Whatsapp lokal. Hewan purba itu keluar tanpa menggigit setelah sebelumnya masuk kamar tanpa izin.
"Saya juga dapat dari Whatsapp group kaka. Gak gigit, keluar kamarnya lewat pintu pada saat penghuni kamar keluar dari kamarnya," kata pelaku wisata yang enggan disebut namanya.
"(Komodo masuk pas ranger lagi tidur?) Tidak kak, pada saat rangernya lagi di luar. Pas masuk kamar tiba-tiba ada komodo," imbuh dia.
Pelaku wisata yang bermukim di Labuan Bajo ini menduga bahwa komodo sampai masuk ke kamar ranger karena terganggu akan pembangunan di Pulau Rinca.
Kata dia, traveler yang datang untuk trekking harus berjalan dengan senyap agar tak mengganggu habitat komodo. Lalu, bagaimana dengan suara alat berat dan lain sebagainya.
"Berharap saja pembangunan sarpras di sana ini tidak berakibat buruk bagi binatang komodo. Baru kali ini kerja fisik di kawasan Taman Nasional Komodo itu bisa lansung masuk ekskavator dan mobil," ujar dia.
"Di mana sebelumnya seluruh material harus dipikul oleh manusia atau pekerja yang mengerjakan bangunan di sana," tambah dia.
Lebih lanjut, kata pelaku wisata ini, aturan di sana sudah jelas, di mana setiap pengujung yang melakukan aktivitas treking sudah diperingatkan sebelum treking untuk tidak boleh ribut saat perjalanan. Karena itu dapat membuat komodo ini jadi stress.
"Itu artinya kalau suara manusia saja di larang untuk berbicara dengan volume yang kencang apalagi suara mobil dan alat berat itu," tegas dia.
Sumber: travel.detik
PT Rifan Financindo
No comments:
Post a Comment