Wednesday, April 26, 2023

Inilah Peseshet, Dokter Perempuan Pertama dari 4.500 Tahun Lalu | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo  -  Berencana jadi mahasiswa kedokteran? Perkenalkan Peseshet, dokter perempuan pertama yang tercatat dalam sejarah.

Dokter di peradaban Mesir kuno ini hidup sekitar 4.500 tahun yang lalu pada 2500 SM, sekitar periode ketika piramida sedang dibangun, seperti ditulis W Benson Harer Jr MD dan Zenab el- Dawakhly MA dalam jurnal Obstetrics and Gynecology.

Peseshet sehari-hari mengobati pasien dan mengajar calon dokter sebagai pengawas dokter wanita, seperti dikutip dari laman Digital Giza: The Giza Project at Harvard University.


Penemuan Sosok Peseshet
Peseshet dikenal dari sebagai ibu Akhet-hetep, sebagaimana dijelaskan di sebuah pintu palsu bertuliskan Peseshet.

Penemuan tentang sosok Peseshet tersebut diketahui lewat penggalian di makam anaknya, Akhet-hetep di Giza. Di makam itu, ada monumen khusus yang didedikasikan untuk sang ibu.

Akhet-hetep adalah staf kerajaan dan pengawas pendeta. Ia diperkirakan hidup sekitar 2400 SM. Anak Peseshet ini dikebumikan di makam yang kompleks dan mendetail di nekropolis Saqqara.

Pintu palsu itu menjelaskan bahwa ayah Akhet-hetep bernama Ptahhotep yang artinya kedamaian atas dewa Ptah. Sementara itu, ibunya adalah Peseshet, dengan sebutan 'Pengawas Dokter Perempuan'.

Penggalian tersebut dilaporkan ahli Egyptology Selim Hassan (Bey) dalam karya ilmiahnya. Pakar ekskavasi Mesir dan mantan guru ini merupakan dosen Egyptology di Universitas Kairo dan Wakil Direktur Layanan Kepurbakalaan Mesir, bertanggung jawab atas semua monumen dari Lembah Nil.

Sosok Asli di Balik Tokoh Fiktif Merit Ptah
Sosok Peseshet sebagai dokter perempuan dari Kerajaan Lama Mesir sebelumnya salah tercatat sebagai Merit Ptah, dikutip dari Science Alert.

Sebelum Peseshet dikenal, detail tentang dirinya ditulis atas nama Merit Ptah, tokoh yang sebelumnya diyakini dokter dan feminis Campbel Hurd-Mead sebagai tokoh perempuan pertama bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika).

"Dokter perempuan pertama dari kerajaan lama di dinasti ke-5, atau sekitar 2730 SM, berpraktik selama rezim ratu Neferirika-ra. Anaknya adalah pendeta tinggi, yang makamnya mendeskripsikan sang ibu sebagai Kepala Dokter'," tulis Hurd-Mead dalam bukunya, A History of Women in Medicine: From the Earliest of Times to the Beginning of the Nineteenth Century (1938).

"Di makam di Lembah Raja, terdapat gambar perempuan bernama Merit Ptah, ibu pendeta tinggi, yang menyebutnya 'Kepala Dokter', kendati tidak ada seragam atau semacamnya yang menunjukkan profesi medis tersebut, maupun peran pentingnya," tambahnya.

Kekeliruan Penulisan Sejarah
Sejarawan medis Jakub Kwiecinski dari University of Colorado Anschutz menjelaskan, legenda Merit Ptah ini hampir semuanya salah maupun bercampur-campur dengan fakta lain.

Sebab, nama Merit Ptah ada di Kerajaan Lama, tetapi tidak ada di daftar penyembuh Mesir kuno, baik di daftar kontroversial maupun legenda. Namanya juga tidak ada di daftar administrator perempuan Kerajaan Lama.

"Tidak ada makam Kerajaan Lama yang muncul di Lembah Raja, yang mengisahkan anak Merit Ptah. Di samping itu, hanya segelintir makam setingkat itu yang ada di kawasan tersebut, yaitu di Nekropolis Theban, lapor Kwiecinski dalam Journal of the History of Medicine and Allied Science.

Kwiecinski menambahkan, perpustakaan pribadi Hurd-Mead salah satunya berisi buku yang secara singkat mencantumkan soal Peseshet, tetapi tanpa nama.

Menurutnya, Hurd-Mead salah mengira bahwa Peseshet adalah istri wazir Ramose, yang dimakamkan di Lembah Raja. Namanya Merit Ptah, tetapi hidup tahun 1350 SM.

"Hurd-Mead dalam bukunya sendiri tidak sengaja mencampuradukkan nama penyembuh kuno, tanggal dia hidup, dan lokasi makamnya," jelasnya.

"Meski Merit Ptah bukan karakter asli Mesir kuno dan bukan figur simbolis yang baik, dia adalah simbol nyata upaya kolektif untuk menulis kembali perempuan ke dalam sejarah," pungkas Kwiecinski.


Sumber : news.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment