Friday, March 20, 2020

Sempat Disetop, Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jalan Lagi? | PT Rifan Financindo

 Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung dihentikan sementara karena disebut sebabkan banjir. Meski begitu proyek kereta cepat di Cikunir masih berjalan.

PT RIfan Financindo  -  Proyek kereta cepat Jakarta Bandung (JKT-BDG) sempat dihentikan awal bulan ini, tepatnya sejak 2 Maret lalu. Proyek dihentikan sesuai rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi Kementerian PUPR karena dianggap memicu terjadinya banjir di tol Jakarta-Cikampek.

Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Komunikasi Adita Irawati mengatakan bahwa proyek kereta cepat yang digarap oleh konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) ini sudah kembali berjalan konstruksinya.

"Sudah, kita dapat info dari Ditjen Perkeretaapian, mereka bilang sudah jalan lagi," kata Adita lewat video conference kepada wartawan, Jumat (20/3/2020).

Adita menegaskan hingga kini belum ada pembicaraan soal revisi target penyelesaian proyek yang dimundurkan meskipun sempat dihentikan.

"Belum ada pembicaraan ke arah situ (target mundur). Kita fokus untuk tetap jalan. Tadi kami tanya ke Dirjen Perkeretaapian mereka bilang KCIC masih komitmen," ujar Adita.

Adita menegaskan bahwa target penyelesaian proyek ini masih pada tahun 2021. "Yang jelas kami minta agar tetap jalan, dan target tetap akhir Desember 2021," tegasnya.

Adita juga mengatakan pihaknya akan bicara dengan PT KCIC mengenai imbas virus corona kepada proyek yang berjalan.

"Nanti mungkin akan kita tinjau lagi, kita akan hitung lagi soal imbas dari covid ini terhadap proyek. Tapi sampai saat ini target tetap pada 2021," ungkap Adita.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Bina Konstruksi selaku Ketua Komisi Keselamatan Konstruksi, yang saat itu dijabat Danis H. Sumadilaga sebagai pelaksana tugas menjelaskan, pengerjaan proyek yang dihentikan sementara hanya berlaku di lokasi-lokasi yang berdekatan dengan titik-titik banjir dan kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek.

"Nggak, yang dekat Cikampek saja, yang lain masih lanjut. Itu sekitar 2 minggu saja berhentinya," tuturnya saat dihubungi detikcom, Minggu (1/3/2020).

No comments:

Post a Comment