Wednesday, March 3, 2021

Bitcoin Vs Emas, Mana yang Paling Juara? | PT Rifan financindo

  VANCOUVER, BC - OCTOBER 29: Gabriel Scheare uses the worlds first bitcoin ATM on October 29, 2013 at Waves Coffee House in Vancouver, British Columbia. Scheare said he just felt like being part of history. The ATM, named Robocoin, allows users to buy or sell the digital currency known as bitcoins. Once only used for black market sales on the internet, bitcoins are starting to be accepted at a growing number of businesses. (Photo by David Ryder/Getty Images)


PT Rifan financindo  -  Ancaman inflasi menyebabkan pasar saham dan obligasi di Amerika Serikat (AS) bergerak volatil. Dikutip dari CNN Business disebutkan hal ini harusnya menjadi kabar baik untuk emas. Bagaimana dengan bitcoin?

Namun emas belum lama ini kehilangan kilaunya akibat bitcoin yang harganya naik gila-gilaan. Akibat ulah 'anak baru' ini emas mencatatkan penurunan harga hingga 9% tahun ini. Tapi bitcoin naik hingga 70% awal 2021 ini bahkan sempat menyentuh US$ 50.000 per keping.

CNN menyebutkan harga emas yang sempat rally pada akhir tahun lalu memang terjadi karena pasar ketakutan dengan dilakukannya lockdown di banyak negara. Lockdown disebut-sebut melumpuhkan ekonomi global.

Kemunculan bitcoin apalagi disupport oleh banyak perusahaan besar seperti Tesla dan MicroStrategy membuat mata uang yang diciptakan Satoshi Nakamoto tersebut melonjak.

Analis Senior Swissquote Ipek Ozkardeskaya mengungkapkan investor sebenarnya membutuhkan jaminan atau perlindungan aset dari inflasi. "Tapi bitcoin tidak menawarkan itu," kata dia dikutip dari CNN Business, Rabu (3/2/2021).

Kepala Analis Pasar AvaTrade Naeem Aslam mengungkapkan ada potensi harga emas bisa kembali naik. Hal ini karena adanya rencana pengesahan paket stimulus di DPR Amerika.

Direktur Strategi Pasar Alger Brad Neuman mengungkapkan reboundnya harga emas ini tidak bisa sejalan dengan jatuhnya harga bitcoin.

Neuman menyebutkan meskipun inflasi sering kali dibarengi dengan kenaikan suku bunga. Yang menjadi masalah adalah bunga bisa naik secara tiba-tiba dan membuat rugi atau untung.

Sumber: finance.detik

PT Rifan financindo

No comments:

Post a Comment