Monday, June 20, 2022

Diversifikasi Portofolio Investasi di Tengah Kenaikan Inflasi hingga Suku Bunga | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo   -   Investor dinilai untuk diversifikasi portofolio investasi yang terbukti memiliki kombinasi pengembalian risiko lebih baik ketimbang berkonsentrasi pada volatilitas. Hal ini di tengah sentimen kenaikan inflasi dan suku bunga acuan bank sentral.

Pada pekan ini, bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) memutuskan menaikkan suku bunga 75 basis poin yang merupakan kenaikan terbesar sejak 1994.

Kenaikan suku bunga acuan tersebut mendorong suku bunga acuan 1,5 persen-1,75 persen. The Fed memberi sinyal kenaikan suku bunga signifikan lainnya pada bulan depan. Ketua The Fed Jerome Powell menuturkan, kenaikan 75 basis poin dan 50 basis poin kemungkinan akan terjadi pada pertemuan the Fed berikutnya.

The Fed prediksi kenaikan suku bunga signifikan pada 2022, 3,4 persen pada Desember dan 3,8 persen pada akhir 2023. Itu kenaikan terbesar dari 1,9 persen dan 2,8 persen pada perkiraan Maret 2022. Langkah ini mengejutkan seiring bank sentral Swiss untuk pertama kali sejak 2007 menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin seiring inflasi yang meningkat.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, ditulis Minggu (19/6/2022) menyebutkan pertanyaan apakah the Fed melakukan hal benar atau tidak?

Sebelum keputusan itu, ekonom Mohamed El-Erian menulis bankir perlu melakukan lebih dari sekadar menaikkan suku bunga 75 basis poin untuk mengembalikan kredibilitas.

"Langkah-langkah yang diperlukan termasuk membuat orang merasa lebih baik tentang keterampilan the Fed prediksi dan terdengar lebih keras pada inflasi," demikian mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia.




sumber :liputan6

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment