Wednesday, December 21, 2022

BI Diperkirakan Kerek Bunga Acuan Lagi, Siap-siap Cicilan KPR makin Gede! | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo  -  Bank Indonesia (BI) diperkirakan kembali menaikkan suku bunga BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) hingga 0,5% pada pengumuman rapat dewan gubernur (RDG) besok (22/12).

Bunga acuan saat ini berada pada level 5,25%. Jika naik 50 bps maka bunga acuan nyaris mendekati 6% yaitu 5,75%. Direktur CELIOS Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkapkan dengan naiknya bunga acuan ini maka akan berdampak pada naiknya suku bunga kredit perbankan.

"Indonesia akan kembali lagi ke era suku bunga tinggi sebelum pandemi," kata dia kepada detikcom, Rabu (21/12/2022).

Menurut Bhima, tren kenaikan suku bunga juga berdampak pada keputusan konsumen dalam berbelanja tahun depan. Dia menjelaskan kendaraan bermotor hingga properti sangat bergantung pada variabel pinjaman lembaga keuangan terutama soal suku bunga.

"Makin naik bunga kredit, yang mau beli rumah perlu siapkan pendapatan lebih besar untuk bayar cicilan dan bunga tiap bulan," ujar dia.

Sementara kenaikan upah diberbagai daerah pada 2023 masih belum mampu menandingi tingginya inflasi dan suku bunga. Alhasil risiko pelambatan konsumsi rumah tangga bisa terjadi bahkan sejak kuartal I-2023.

Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah memprediksi bunga acuan BI naik 50 bps. Ini untuk menjaga selisih dengan suku bunga Federal Reserve dan akan menjadi tekanan baru untuk rupiah.

"Konsekuensinya memang suku bunga deposito dan kredit termasuk KPR akan ikut naik. Tentu saja hal ini akan menjadi beban bagi masyarakat yang akan membeli rumah menggunakan KPR," ujar dia.

Menurut Piter meskipun suku bunga acuan naik, masih dalam kisaran yang rendah dibandingkan dengan historisnya. "Kenaikan suku bunga KPR akan lebih terasa kepada nasabah baru. Nasabah lama menurut saya tidak perlu khawatir," ujar dia.





Sumber : news.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment