Wednesday, February 8, 2023

Cek Smelter Freeport, Wapres Yakin Operasi Mei 2024 | PT Rifan Financindo

 PT Rifan Financindo  -  Wakil Presiden Ma'ruf Amin optimistis smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik, Jawa Timur beroperasi Mei 2024. Hal itu disampaikan Ma'ruf Amin usai mengunjungi lokasi pembangunan smelter di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Selasa (7/2) kemarin.

"Pemerintah dalam rangka mengembangkan industrinya melakukan hilirisasi dan dan pembangunan smelter itu merupakan pelaksanaan dari hilirisasi karena itu tadi saya meninjau smelter PT Freeport Indonesia," ujar Ma'ruf dikutip dari laman Kementerian ESDM, Rabu (8/2/2023).

Ma'ruf menjelaskan, smelter ini mengolah konsentrat hingga 1,7 juta ton dari produk PTFI. Sementara, smelter PT Smelting mengolah 1,3 juta ton.

"Secara keseluruhan dapat mengelola 3 juta ton konsentrat," lanjut Ma'ruf.

Adapun dampak dari pembangunan smelter ini yakni penyerapan tenaga kerja lebih kurang 11 ribu pekerja dengan komposisi 98% tenaga kerja Indonesia, di mana lebih kurang 50% berasal dari tenaga kerja lokal Jawa Timur.

"Proyek ini juga akan menyerap tenaga kerja besar yakni sebanyak 11.000 pekerja untuk itu maka diperlukan pemerintah daerah setempat harus menyiapkan tenaga kerja terampil dan dengan melakukan pelatihan-pelatihan vocational training sesuai dengan tuntutan yang ada disini," lanjut Ma'ruf.

Adapun target penyelesaian konstruksi smelter yakni akhir Desember 2023, mulai produksi Mei 2024 dan Commercial Operation Date (COD) akhir Desember 2024. Ma'ruf optimistis target tersebut dapat dicapai melihat progres saat ini yang telah melebihi target yang sudah ditetapkan.

"Saya optimis pekerjaan dapat diselesiakan sesuai target, bahkan ada berapa tadi yang sudah direncanakan tercapai dan melampaui 2% dari yang sudah ditargetkan. Artinya target Mei 2024 itu saya berharap kalau bisa dimajukan lebih awal karena sudah ada bagian yang lebih dulu diselesaikan, optimis saya ini dapat diselesaikan," jelas Ma'ruf.

Presiden Direktur PTFI Toni Wenas mengatakan, selain memproses konsentrat menjadi katoda tembaga, smelter ini nantinya akan menghasilkan perak dan emas batangan karena ada fasilitas precious metal refinery (PMR) serta nikel, almunium, lithum dan cobalt yang merupakan bagian dari ekosistem kendaraan listrik.

"Di smelter ini akan dihasilkan tembaga itu salah satu bahan utama untuk ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle ecosistem) disamping tentunya ada nikel, alumunium juga ada cobalt dan lithium. Jadi ini semua adalah unsur-unsur yang sangat penting untuk industri hilirisasi dan saya sudah yakin karena Presiden beberapa kali megatakan, ekosistem kendaraan listrik ini yang akan dibentuk di Indonesia,"ungkap Toni.

Pembangunan smelter di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial And Ports Estate ini merupakan smelter yang kedua yang dibangun PTFI untuk mengolah dan memurnikan konsentrat. Smelter ini merupakan smelter single line terbesar di dunia dan kapasitasnya pengolahannya hingga 1,7 juta ton dan jika sudah beroperasi nanti maka seluruh konsentrat produksi PTFI sudah dapat diolah dimurnikan di dalam negeri. Saat ini konsentrat hasil produksi PTFI 60% diekspor dan sisanya 40% diolah didalam negeri di PT Smelting di Gresik Jawa Timur menjadi katoda tembaga.

Sumber : Finance.detik

 PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment