Wednesday, January 17, 2024

Ahok Curhat Jadi Petinggi BUMN: Salah Sedikit Masuk Penjara

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengungkap bahwa bekerja di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebenarnya miris. Ia mengatakan kinerja baik terkadang tak dipuji, sedangkan jika salah, pejabat atau pegawai bisa masuk penjara.
"Karena saya bisa mengerti, di BUMN, kadang-kadang di BUMN itu ya kita kerja baik belum tentu (mendapat) terima kasih, betul Bu Dirut (Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati)? Nanti kalau salah sedikit masuk penjara, dipanggil-panggil lagi. Jadi, akhirnya semua orang takut-takut," ucapnya di di agenda Groundbreaking Pertamina Hydrogen Refueling Station, Rabu (17/1/2034).

Ahok kemudian menjelaskan bahwa untuk menghindari kesalahan kerja, semua pejabat dan pegawai harus berkolaborasi bersama. Ia mengatakan pegawai BUMN tidak perlu takut jika keputusan yang diambil memang baik untuk negara.

"Akhirnya saya katakan, mari kita putuskan bersama. Ini (groundbreaking stasiun bahan bakar hidrogen)adalah keputusan dewan komisaris dan direksi. Tentu kita bukan curang. Kalau korupsi saja bisa berjamaah, masa kita benar-benar untuk negara kita takut?" tegasnya.

Sementara terkait SPBH, Ahok mengatakan bahwa Hidrogen adalah masa depan energi Indonesia. Ia menjelaskan bahwa pengembangan bahan bakar itu lebih hemat.

Lagipula, pengembangan Hidrogen juga diperlukan untuk mencapai target zero emission pada 2060. Ia yakin bahwa Peetamina bisa menggenjot hal tersebut dengan segala infrastruktur yang dimiliki.

"Membangun ekosistem kendaraan hidrogen itu tidak susah," jelasnya.

Sebagai informasi, Pertamina kini sedang menggarap SPBH atau hydrogen refueling station (HRS) adalah pertama di Indonesia. SPBH berlokasi di Jelambar, Jakarta Barat.

Sumber : Finance.detik

No comments:

Post a Comment