Monday, February 4, 2019

Jemaah di Cengkareng Sempat Minta 'Indonesia Barokah' ke Pengurus Masjid | PT Rifan Financindo



PT Rifan Financindo - Tabloid Indonesia Barokah rupanya tak hanya dikirimkan ke Masjid Al-Barokah dan Masjid Jami Al-Munawwaroh, Cengkareng, Jakarta Barat. Ada satu masjid lagi yang juga dikirimkan tabloid itu yakni Masjid Jami Al-Muchlisin. Pihak Dewan Masjid Indonesia (DMI) pun turun tangan untuk mendata terkait penyebaran tabloid itu.

"Tapi kita kan ada Dewan Masjid Indonesia kelurahan Kapuk nih ya, mereka juga udah ngedata, jadi saya kirim data," kata Ketua DKM Masjid Jami Al-Muchlisin, Sudarsono (55), saat ditemui detikcom di Jalan Peternakan Raya, Gang Semut, Kapuk, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (29/1/2019).

Jemaah di Cengkareng Sempat Minta 'Indonesia Barokah' ke Pengurus MasjidFoto: Guruh Nuary/detikcom.

Sudarsono mengatakan ada tiga tabloid yang diterima oleh pengurus DKM Masjid Jami Al-Muchlisin. Dia baru mengetahui ada tabloid tersebut selepas pulang ibadah umrah pada awal pekan ini.

"Saya kan abis umrah, pulang minggu lalu, saya nerima pas malem Senin sekarang, pengurus bilang nerimanya siang. Ya jadi saya nggak tahu tentang ini. Saya kira kan kalau tabloid begini itu tabloid islami, jadi ya pas jemaah minta ya saya kasih," ujarnya.

Dia masih menyimpan satu eksemplar tabloid Indonesia Barokah dan dua lagi diminta oleh jemaah saat pengajian. Saat itu, dia belum tahu bahwa tabloid yang disebut menyudutkan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno itu dilarang.

"Kan saya tahu nggak bolehnya pas udah tersebar. Kalau nggak bolehnya dari awal kan bisa kita tahan, jadi ini jemaah minta ya kita kasih, nih baca-baca barangkali ada manfaatnya," ujar dia.

Sudarsono mengetahui tabloid itu bermasalah saat ramai diberitakan di televisi. Namun dia mengaku tidak kaget dengan penyebaran tabloid tersebut.

"Ya nggak juga sih (kaget), emang situasinya lagi begini, saya dah baca ini mah permainan ini," tutur Sudarsono.

Terlepas dari itu, Sudarsono menegaskan pengurus DKM harus netral dalam menghadapi Pilpres 2019. Menurut dia, akan bermasalah jika dirinya ikun berkecimpung dalam urusan perpolitikan.

"Saya nggak tahu, cuma dari masyarakat juga bilangnya begitu, 'wah ini mah politik nih', 'ini pihak-pihak saling nyudutin', begitu. Ya saya kan sementara ini netral, karena DKM nggak boleh ke salah satu bendera, repot urusannya kalau iya saya ikutan begituan," ucap dia.

Tabloid yang dikirimkan ke masjid ini sama dengan edisi 'Indonesia Barokah' yang disebarkan di masjid-masjid wilayah lainnya. Headline tabloid itu masih dengan judul 'Reuni 212: Kepentingan Umat atau Kepentingan Politik?'.

Sebelumnya diberitakan, Bawaslu DKI mendapat laporan tabloid 'Indonesia Barokah' sudah masuk ke wilayah Jakarta. Dari informasi yang didapat Bawaslu, tabloid itu sudah menyebar di empat wilayah di Jakarta Barat , satu wilayah di Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu. Namun untuk Kepulauan Seribu, 'Indonesia Barokah' belum sampai diedarkan ke masjid-masjid.

"Untuk di Jakarta Barat itu ada di Kebon Jeruk, kemudian Petamburan, Tambora, kemudian ada di wilayah, pokoknya ada di empat wilayah. Satu lagi ada di wilayah Jakarta Timur, di Condet," kata komisioner Bawaslu DKI Puadi di kantornya, Jalan Danau Agung III, Sunter Agung, Jakarta Utara, Senin (28/1).

"Jadi dari pos dan giro itu, petugas berkoordinasi dengan Panwas kelurahan kita di Pulau Seribu karena ada tabloid 'Barokah' di sana," sambungnya.


Sumber: News.detik
PT Rifan Financindo 

No comments:

Post a Comment