Tuesday, February 19, 2019

Rupiah Menguat Jelang RDG BI, Ini Rupiah Menguat | PT Rifan Financindo

Karyawan menghitung mata uang rupiah di gerai penukaran mata uang asing Ayu Masagung, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019). - ANTARA/Sigid Kurniawan
PT Rifan Financindo - Jelang Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 20-21 Februari 2019, sentimen pergerakan nilai tukar masih akan diwarnai oleh trade talk AS dan China serta neraca perdagangan domestik. 
Ekonom PT Maybank Indonesia Tbk. Juniman menuturkan konsensus pasar yang meyakini bank sentral dalam negeri masih akan menahan suku bunga 7-Day Reverse Repo di level 6% sebenarnya tidak banyak mempengaruhi pergerakan rupiah pada minggu ketiga Februari ini. 
"Kondisi rupiah sebenarnya tidak terpengaruh suku bunga BI. Market lebih melihat situasi trade war dan masalah fiskal AS serta trade balance Indonesia yang semakin memburuk," kata Juniman, Senin (18/2/2019).
Seperti diketahui, pembicaraan dagang antara AS dan China diperkirakan akan mencapai tahapan baru sesuai pernyataan Trump pada minggu lalu. Sementara itu, permasalahan terkait dengan fiskal AS masih berlanjut dengan topik baru yakni debt ceiling atau batasan utang AS. 
Terkait dengan dengan neraca perdagangan dalam negeri, Juniman menilai hal ini akan menjadi tantangan karena investor akan melihat pergerakan data ini ke depannya. Kondisi ini akan menjadi halangan bagi penguatan rupiah. Terbukti minggu lalu, rupiah melemah ke level Rp14.100 di tengah pergerakan dolar AS yang belum terlalu kuat. 
Dengan sentimen di atas, Juniman memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp14.000-Rp14.200 hingga akhir Februari 2019.
Sumber: market.bisnis
PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment