Monday, January 10, 2022

Harga Bitcoin Lagi Anjlok Banget ke Rp 596 Juta, Saatnya Beli? | PT Rifan Financindo



PT Rifan Financindo   -  Pada awal 2022 ini, harga bitcoin sempat jatuh ke level terendahnya. Diketahui bahwa pada akhir pekan kemarin, mata uang kripto tersebut mengalami penurunan nilainya dari US$ 47.000 menjadi kurang dari US$ 42.000 per koin atau sekitar Rp 596,4 juta (kurs Rp 14.200).

Melansir dari BBC, Senin (10/1/2021), karena sifatnya yang global dan terdesentralisasi, sulit untuk menghubungkan kenaikan atau penurunan harga bitcoin dengan satu penyebab.

Namun menurut sejumlah analis, dikatakan bahwa rilis catatan pertemuan Desember Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve sebagai salah satu faktor.

Dalam rilisan Federal Reserve tersebut, dikatakan bahwa bank sentral AS mungkin akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diantisipasi beberapa orang. Hal ini menyebabkan efek knock-on dari investor tradisional yang memegang bitcoin, karena mereka mengejar aset yang kurang berisiko.

Baca juga:
Yang Lain Babak Belur, Kripto Ini Cuan Sampai 30%
Dengan kata lain, kenaikan suku bunga dari bank sentral AS ini membuat banyak orang atau investor mulai menjual beberapa aset kriptonya, termasuk bitcoin, untuk dialihkan ke bentuk-bentuk investasi lainnya.

Selain karena rilis catatan pertemuan Desember Federal Reserve, dikatakan bahwa peristiwa politik di Kazakhstan juga menjadi salah satu penyebab turunnya nilai mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia ini.

Pada awal tahun ini, negara yang terletak di Asia Tengah itu tengah dilanda kerusuhan politik. Banyak warga Kazakhstan turun ke jalan untuk memprotes kenaikan harga bahan bakar.

Kekerasan fatal menyusul ketika para demonstran (yang digambarkan oleh para pemimpin negara itu sebagai 'perusuh') berhasil merebut gedung-gedung di kota terbesar, Almaty. Hal ini membuat pemerintah Kazakhstan melakukan penghentian internet pada awal pekan lalu.

Pemutusan jaringan internet di negara itu tentu dapat memberikan pukulan telak terhadap aktivitas penambang bitcoin global. Sebab saat ini Kazakhstan sendiri diperkirakan memproses hampir seperlima dari semua penambangan bitcoin, terbesar kedua di dunia. Karenanya tidak heran bila kejadian ini sangat mempengaruhi harga bitcoin saat ini. Tidak ada internet, jadi tidak ada penambangan bitcoin.

Sumber :  Finance.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment