Wednesday, January 18, 2023

Ditegur Jokowi soal Harga Beras Naik, Bulog Bilang Begini | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo  -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menegur Perum Bulog terkait lonjakan harga beras. Hal itu dikatakannya dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) se-Indonesia, Selasa (17/1/2023).

Merespon hal tersebut, Perum Bulog menjelaskan, kenaikan harga beras saat ini karena ketersediaan barang yang tidak hanya. Apa lagi saat ini juga belum masuk pada masa panen raya.

"Kondisi sekarang itu belum panen raya dan kecenderungan harga naik disebabkan karena ketersediaan barang yang nggak banyak," ujar Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal kepada detikcom, Rabu (18/1/2023).


Iqbal mengatakan Perum Bulog terus melakukan operasi pasar melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Perum Bulog mengklaim dengan cara itu pihaknya berupaya menekan kenaikan harga beras saat ini.

"Makanya program SPHP kita lakukan secara masif untuk meredam kenaikan harga tersebut," lanjutnya.

Untuk beras yang disalurkan pada operasi pasar itu merupakan beras medium. Harga beras medium saat ini memang terpantau telah naik signifikan rata-rata mencapai Rp 11.560/kg. Harga itu lebih tinggi dari harga eceran tertinggi (HET) beras medium yang diatur sebesar Rp 9.450/kg.

Sebagai informasi, Jokowi kemarin memperingatkan Perum Bulog agar hati-hati terhadap kenaikan harga beras. Menurutnya pada 79 daerah terpantau mengalami kenaikan harga beras yang tidak sedikit.

"Beras, saya sudah dua hari yang lalu memperingatkan Bulog untuk masalah ini karena di lapangan 79 daerah beras mengalami kenaikan yang tidak sedikit," kata Jokowi dilihat virtual, Selasa (17/1/2023).

Belum lagi urusan telur, daging ayam ras dan tomat. Jokowi juga mengetahui ada sejumlah daerah yang mengalami kenaikan harga bahan pokok tersebut.

"Urusan telur 89 daerah juga mengalami hal yang sama, naik. Urusan kecil-kecil, tomat, 82 daerah mengalami kenaikan dan daging ayam ras 75 daerah mengalami kenaikan," bebernya.


Sumber : Finance.detik

PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment