Tuesday, July 13, 2021

Peringatan FDA: Vaksin Johnson & Johnson Bisa Picu Sindrom GBS | PT Rifan Finanicndo

 PT Rifan Finanicndo - Otoritas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (AS) atau FDA memperbarui label peringatan untuk vaksin virus Corona (COVID-19) buatan Johnson & Johnson dengan menyertakan informasi soal 'peningkatan risiko' gangguan neurologis langka yang disebut Guillain-Barre Syndrome (GBS).

Seperti dilansir AFP, Selasa (13/7/2021), kabar ini menjadi pukulan lebih lanjut untuk perusahaan produsen vaksin tersebut, yang telah mendapat izin penggunaan darurat pada Februari lalu namun baru sedikit digunakan dalam program vaksinasi Corona di wilayah AS.

Disebutkan sejumlah orang yang mengetahui persoalan tersebut, bahwa berdasarkan analisis sistem pemantauan keselamatan vaksin federal, para pejabat berhasil mengidentifikasi 100 laporan awal soal sindrom berbahaya GBS setelah sekitar 12,5 juta dosis disuntikkan.

Dari angka tersebut, sebanyak 95 kasus di antara merupakan kasus serius dan memerlukan perawatan di rumah sakit. Satu kasus di antaranya berujung kematian.

GBS merupakan gangguan neurologis di mana sistem imunitas tubuh merusak sel-sel saraf, yang menyebabkan lemah otot atau, dalam kasus paling parah, kelumpuhan. Gangguan ini diderita oleh sekitar 3.000 hingga 6.000 orang setiap tahunnya di AS, dan sebagian besar telah sembuh.

Label peringatan baru untuk para perawat dan penerima menyebut bahwa untuk kebanyakan orang, gejala-gejala dimulai dalam waktu 42 hari sejak menerima vaksin. Namun disebutkan juga bahwa 'kemungkinan hal ini terjadi sangat rendah'.

Disebutkan juga dalam label peringatan itu bahwa orang-orang harus mencari pertolongan medis segera jika merasa lemah atau mengalami sensasi kesemutan, khususnya di bagian kaki atau lengan, yang semakin memburuk atau menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Kesulitan berjalan, kesulitan dengan gerakan wajah termasuk berbicara, mengunyah atau menelan, penglihatan ganda atau tidak mampu menggerakkan mata, dan hilangnya fungsi kandung kemih atau usus juga menjadi alasan untuk mencari pertolongan medis segera.

Sementara FDA terus bekerja dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dalam pengawasan keselamatan vaksin, pihaknya 'terus menemukan manfaat yang diketahui dan potensial yang jelas lebih besar dari risiko yang diketahui dan potensial'.

GBS juga terpantau pada tingkat yang meningkat dengan vaksin tertentu, termasuk sejumlah vaksin influenza musiman dan vaksin untuk mencegah herpes zoster. Namun sejauh ini, tidak ada tanda-tanda serupa yang diidentifikasi dengan vaksin Corona buatan Moderna dan Pfizer-BioNTech yang juga digunakan AS.

Sumber: news.detik

 PT Rifan Finanicndo

No comments:

Post a Comment