Thursday, November 10, 2022

Buka-bukaan, Cara Bos Laundry Dapat Omzet Miliaran | PT Rifan Financindo

PT Rifan Financindo -  Apik Primadya sudah 14 tahun menggeluti bisnis laundry. Awalnya, ia menjelaskan bahwa usaha cuci baju yang dimilikinya hanya sebagai bisnis sampingan saja. Namun, ia menemukan cara untuk membuat laundry bisa menjadi bisnis utama dalam hidupnya.

Bermula dari target bulanan di bawah satu juta rupiah, Apik memulai usaha dengan modal 20 juta rupiah dari utang untuk membeli beberapa set mesin cuci, sewa lapak serta membeli motor bekas. Saat itu, tidak ada target khusus untuk mengembangkan usahanya.

"Yang penting buka saja, dapat penghasilan tambahan, cukup," tuturnya kepada tim d'Mentor on Location, Kamis (10/11).


Seiring berjalannya waktu, ia menyadari bahwa bisnis laundry memiliki peluang cerah di masa depan. Apik menuturkan bahwa pada suatu masa, seseorang akan enggan membuang waktu hanya untuk mencuci baju. Di masa itulah Apik merasa bahwa bisnis binatu akan menghasilkan pundi-pundi cuan.

Namun, Apik menuturkan bahwa ada hal yang tidak kalah penting dibandingkan dengan perencanaan modal serta pemilihan lokasi. Iya mengingatkan bahwa teknik marketing juga menjadi faktor yang menentukan tingkat keberhasilan usaha laundry.
Advertisement

"'Loh kenapa laundry saya tidak ada pelanggan yang datang ya?'Nah, promo aja nggak dipikirin. Promo itu promo seperti apa sih, marketing seperti apa sih, akuisisi satu pelanggan itu di angka berapa sih kira-kira, nah itu kadang tidak terhitung, belum lagi nanti menghitung kapasitas produksi, kadang owner laundry itu bicara tentang, owner itu kan kalo meeting dengan karyawan kan, ayo hari ini harus omzetnya besar ya, besarnya tuh berapa apakah sudah diukur kapasitas produksinya, jam kerja nya berapa lama," tuturnya.

Lebih jauh, Apik menambahkan bahwa saat ini, kebiasaan konsumen adalah mencari one stop service. Artinya, sekali datang, seorang konsumen bisa memperoleh berbagai layanan yang berbeda. Oleh sebab itu, Apik mengatakan bahwa usaha itu harus terus dikembangkan. Dengan demikian, konsumen dengan berbagai kebutuhan akan datang.

"layanan kita yang kita tambah sekarang ada, laundry sepatu, laundry stroller, laundry boneka, laundry tas misalnya dan sebagainya, nah itu kan next level yang harus dilakukan, jadi kalau kita mau bersaing dengan laundry yang ada, kan kita harus paham kekuatan kita seperti apa kelemahan kita apa," katanya.

Kreatifitas, menurut Apik adalah sebuah keharusan. Ia menuturkan bahwa hal ini menjadi sekoci saat usahanya 'diserang' oleh kompetitor. Ia mengatakan bahwa dengan layanan yang sama-sama baik, sebuah toko laundry yang kreatif menawarkan promonya akan lebih mungkin didatangi oleh pelanggan.

Apik mencontohkan bentuk kreatifitas dalam promosi laundry. Menurutnya, kepekaan akan tren bisa membantu dalam membuat promo yang baik.

"Contoh gini deh kalau promo misalnya, itu kreativitas promo kita misalnya yang pertama adalah bayar pakai doa, nah laundry gratis bayar pakai doa ini kan sekarang sudah viral ya teman-teman banyak yang meniru, padahal laundry gratis pakai di sini tidak melulu tentang akuisisi atau merebut pelanggan dari sebelah, tapi ini ada hitungannya bahwa kita yang penting omzet terkejar dulu," ungkap Apik.

Apik membagikan trik untuk memperoleh modal dengan cepat. Menurutnya, ini adalah ilmu yang bisa dipraktikkan untuk mengembangkan bisnis. Cara itu bernama membership. Di satu sisi, pelanggan merasa diuntungkan karena memperoleh potongan harga. Sementara itu, pengusaha bisa memperoleh cash dari pembayaran membership sebelum ia melaksanakan tugasnya.

"Misalnya nih kita ada membership nilainya satu juta bayarnya cukup tujuh lima puluh ribu, wah enak ya diskonnya dua lima puluh ribu. 'Ya sudah mas saya mau deh satu juta bayarnya cukup tujuh lima puluh ribu'. Nah itulah yang membuat kita akhirnya dapat cash di depan," katanya.

Sumber : Finance.detik
PT Rifan Financindo

No comments:

Post a Comment