Friday, February 16, 2024

Harga Emas Berpeluang Sentuh Level Bawah USD2.000 Lagi

 Harga emas spot sedikit menurun dan berpeluang balik menuju ke level bawah USD2.000 pada Jumat pagi, setelah ditutup menguat pada sesi Kamis sebelumnya.


Kedua logam mulia tersebut berakhir menguat 0,5 persen pada sesi perdagangan Kamis kemarin. Emas kemungkinan akan menghadapi support di USD1.996,40 dan resistance di USD2.051,90.

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback terhadap mata uang utama lainnya, ditutup turun 0,41 persen dan diperdagangkan di 104,18 pada sesi Kamis waktu setempat.

Sementara itu di Comex, perak untuk penyerahan Maret 2024 naik 2,60 persen dan diperdagangkan di USD22,97 per troy ons. Sedangkan tembaga untuk penyerahan Maret 2024 naik 1,57 persen dan diperdagangkan di USD3,76 per pon.

Sebelumnya sesi Kamis, harga emas tidak banyak bergerak di perdagangan Asia, tetap di bawah level support utama saat prospek kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi terus menggerus daya tarik logam kuning.

Harga emas menerima sedikit bantuan dari kerugian ringan dolar, yang berkonsolidasi dalam perdagangan semalam setelah naik ke level tertinggi tiga bulan di awal pekan ini. Greenback sekarang cenderung mengalami lebih banyak penguatan jangka pendek, kala traders mulai mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga awal oleh Federal Reserve.

 

Suku bunga Fed


Di sisi lain, sejumlah pejabat Fed juga me-warning bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi jika inflasi tetap tinggi, sebuah skenario yang menjadi pertanda buruk bagi emas. Suku bunga yang tinggi meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi dalam emas.

CME Fedwatch tool menunjukkan traders terus mengurangi ekspektasi pemangkasan suku bunga di Mei dan Juni, di tengah meningkatnya ketidakpastian mengenai kapan the Fed akan mulai memangkas suku bunga.

Kendati bank sentral telah mengisyaratkan pada akhirnya akan memangkas suku bunga tahun ini, bank sentral hanya memberikan sedikit isyarat mengenai potensi waktu dan skala pemangkasan.

Sejauh ini, The Fed telah beri sinyal pendekatan yang sebagian besar didasarkan pada data untuk suku bunga, dan data baru-baru ini telah memberikan sedikit indikasi penurunan suku bunga akan terjadi lebih awal.

Data retail sales dan klaim pengangguran yang akan dirilis hari ini menjadi fokus untuk mendapat lebih banyak isyarat mengenai ekonomi terbesar di dunia. Data inflasi indeks harga produsen untuk Januari, yang akan dirilis pada Jumat waktu setempat, juga diharapkan dapat memberikan lebih banyak isyarat mengenai jalur inflasi.

Beberapa pejabat Fed lainnya, termasuk Christopher Waller dan Mary Daly, akan berbicara dalam beberapa hari mendatang, memberikan lebih banyak petunjuk mengenai kebijakan moneter.

Kenaikan tajam dalam suku bunga AS telah membatasi penguatan besar dalam emas selama dua tahun terakhir, bahkan ketika kondisi ekonomi yang memburuk di seluruh dunia mendorong beberapa permintaan untuk aset-aset safe haven. Tren ini diperkirakan akan berlanjut dalam waktu dekat.

No comments:

Post a Comment