Friday, February 2, 2024

Mandiri Raup Laba Rp 55,1 T, Dirut: Ruang Kerja Fiskal Masih Besar

Bank Mandiri mencetak pertumbuhan kinerja signifikan sepanjang tahun 2023. Hasilnya, perseroan mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 55,1 triliun, tumbuh 33,7% secara year on year (YoY) di tahun 2023.
Perolehan laba tersebut menjadi yang terbesar sejak Bank Mandiri didirikan 25 tahun lalu. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan capaian ini selaras dengan kondisi ekonomi yang secara nasional masih resilien menghadapi volatilitas pada 2023.

"Dari berbagai tantangan yang ada di tahun 2023, kondisi ekonomi Indonesia masih resilien didorong peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, dan inflasi yang masih terjaga. Di sisi lain ruang kinerja fiskal Indonesia masih besar untuk dapat terus mendukung perekonomian," ujar Darmawan dalam keterangannya, Kamis (1/2/2024).

Darmawan mengungkapkan capaian ini juga selaras dengan strategi yang dilakukan Bank Mandiri untuk menghasilkan pertumbuhan bisnis berkelanjutan. Adapun sepanjang 2023, Bank Mandiri mampu meningkatkan pertumbuhan volume bisnis pada seluruh segmen dan memperkuat efisiensi perseroan.

Dari total aset konsolidasi, Bank Mandiri pun mampu menembus Rp 2.174,2 triliun di akhir 2023, naik 9,12% YoY dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1.992,5 triliun. Kenaikan ini tentu tidak terlepas dari realisasi penyaluran kredit Bank Mandiri di tahun 2023 yang mencapai Rp 1.398,1 triliun, tumbuh 16,3% secara tahunan, melampaui pertumbuhan kredit industri yang sebesar 10,38% YoY.

Lebih lanjut, Darmawan mengungkapkan pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen, salah satunya didominasi oleh kredit korporasi yang mencapai Rp 490 triliun pada akhir 2023, tumbuh 18,3% yoy. Selain itu, kredit komersial juga mencatat pertumbuhan tertinggi dibanding segmen lain, yaitu sebesar 21,2% YoY menjadi Rp 238 triliun di akhir 2023.

"Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri berkomitmen untuk bersama-sama mendorong keberlanjutan ekonomi di sektor-sektor potensial pada masing-masing wilayah termasuk segmen SME dan Micro," papar Darmawan.

Di sisi lain, segmen SME tumbuh 14% yoy menjadi Rp 77 triliun. Sedangkan segmen mikro tumbuh mencapai 10,4% yoy menyentuh Rp 168 triliun.

Pertumbuhan ini juga diimbangi dengan kualitas aset yang terus membaik. Per akhir 2023, rasio Non Performing Loan (NPL) Bank Mandiri secara bank only berhasil turun sebesar 86 basis poin (bps) secara YoY ke level 1,02%. Meski NPL relatif menurun, perseroan tetap menjaga rasio pencadangan (NPL coverage ratio) di level konservatif, yakni sebesar 384%.

"Kinerja keuangan Bank Mandiri sepanjang tahun 2023 menunjukkan momentum yang baik dan on track serta diikuti dengan penerapan prinsip kehati-hatian yang matang, terlihat dari kualitas aset yang terus mengalami perbaikan. Kami optimis di 2024 ruang pertumbuhan kinerja masih terbuka, "imbuh Darmawan.

Sumber : Finance.detik

No comments:

Post a Comment