Thursday, November 16, 2023

BRI Catat Kredit Mikro Tumbuh 10,9% di Kuartal III-2023, Ini Pemicunya

Pada kuartal III 2023, PT Bank Rakyat Indonesia (persero) berhasil meningkatkan produk pinjaman usaha di segmen mikro hingga 57,5%. Menurut Direktur Bisnis Mikro BRI Supari kenaikan ini karena pelaku usaha mikro kembali menggeliat pasca pandemi.

Sebelumnya, tercatat kredit segmen mikro BRI (bank only) hingga kuartal III-2023 mencapai Rp 479,9 triliun. Jumlah tersebut bertumbuh sekitar 10,9% years-on-years (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 432,6 triliun. Dari total kredit mikro pada kuartal III-2023 tersebut, nilai Kupedes BRI mencapai Rp201,4 triliun.


"Bicara produk kredit UMKM sesungguhnya tidak hanya sekedar bicara kredit bersubsidi. Sampai dengan September 2023, pertumbuhan Kupedes tercatat 57,5%. Benar adanya bahwa di dalam riset BRI menyatakan nasabah pelaku usaha UMKM itu tidak sensitif terhadap suku bunga," kata Supari dalam keterangan tertulis, Rabu (15/11/2023).



Senada dengan pernyataan Supari, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengakui performa kredit mikro secara umum lebih baik.



"Kenapa kredit mikro masih tumbuh cukup bagus? Karena mikro ini jumlahnya jauh lebih banyak," katanya.


Pernyataan itu ia sampaikan berdasarkan data yang dihimpun pemerintah. Menurutnya, saat ini di Indonesia memiliki sekitar 64 juta UMKM.


Faisal menuturkan 700.000 di antaranya merupakan segmen kecil, sedangkan segmen menengah kurang dari 100.000 pelaku usaha, dan sisanya lebih dari 60 juta adalah pelaku usaha mikro.


Fasil mengatakan pertumbuhan yang terjadi memberikan ruang bagi bank untuk melakukan ekspansi di segmen tersebut. Hal ini juga didukung oleh para pelaku usaha yang naik kelas dari ultra mikro ke mikro.


"Sehingga wajar pertumbuhan kredit mikro masih positif dan semakin besar porsinya," ungkapnya.


Baca juga:

Performa Positif Kredit Mikro Jadi Bukti Kesuksesan BRI Dukung UMKM

Terlebih, ia menilai kredit mikro menjadi salah satu segmen yang kebal terhadap kondisi ekonomi dalam ruang lingkup domestik atau global.


"Karena kebanyakan dari mereka bergerak di bisnis kebutuhan sehari-hari, sehingga tidak pernah kehilangan pasar dan selalu haus modal," imbuhnya.


Kenaikan ini juga didukung oleh data dari Bank Indonesia (BI) yang memaparkan, bahwa kredit UMKM tumbuh 8,2% secara tahunan (yoy) menjadi Rp1.332,9 triliun. Bila dirinci, segmen mikro tumbuh 25,7% yoy, kecil terkoreksi 1,3% yoy, dan menengah terkoreksi 5,3% yoy.


Tercatat, sepanjang 2023, hingga September, segmen mikro menjadi motor pertumbuhan kredit UMKM. Rasio ini sudah membesar dan mencapai 45,48%. Sebagai perbandingan, per Desember 2022, rasio kredit mikro terhadap penyaluran dana ke UMKM sebesar 40,07%.


Sumber : Finance.detik

No comments:

Post a Comment