Monday, November 27, 2023

Mau Nolong Korban Kecelakaan Lalin Malah Diperas, Saya Harus Bagaimana?

Kecelakaan lalu lintas terjadi setiap hari, baik yang ringan atau yang mengakibatkan kematian. Lalu bagaimana bila ada korban yang malah memeras pelaku dan meminta sejumlah uang?
Berikut pertanyaan pembaca:

Jadi begini di tanggal 24 Januari 2023 tepatnya di jam 22:00 mobil saya mengalami slip karena ke empat ban mobil saya meletus secara bersamaan. Akhirnya mobil saya keputar di jalan. Saya waktu itu dalam kondisi sangat sadar karena saya berusaha untuk menghindari gerak mobil saya yang mutar itu berpapasan dengan itu ada 2 anak muda yang berada di depan saya. Sengetahui bahwa mobil saya mengalami trouble namun pada saat itu mereka tidak serta merta menyingkir atau mempercepat laju kendaraan mereka. Malah menonton.

Alhasil saya yang sudah tidak kuat menyeimbangkan mobil saya ini akhirnya mereka tersundul oleh bemper mobil saya. Mereka mengalami luka luka, dan pastinya saya bertanggung jawab dong atas semua itu.

Pertama untuk korban yang luka sedikit parah sudah saya bawa ke klinik akhirnya si korban ini minta lagi rujukan ke RS. Katanya lehernya susah digerakkan. Meminta rongsen.

Dan untuk korban yang satunya tidak ada luka sama sekali jadi hanya satu korban yang lukanya sedikit banyak di badannya akibat mereka tidak mengenakan baju saat berkendara. Akhirnya saya rujuk ke RS dengan seluruh biaya saya yang tanggung.

Saya sempat ingin melaporkan kejadian ini kepada pihak Laka Lantas tapi orang tua korban tidak menyetujui dikarenakan anak-anaknya tidak memiliki surat izin berkendara.

Di rumah sakit saudara-saudaranya si anak tadi, sebut saja Z banyak yang datang dan banyak juga yang hampir membentak saya. Si anak juga membuat cerita bahwa dia terseret mobil saya. Lalu dengan ucapan yang tegas saya menjawab:

"Pak mobil saya itu adalah mobil sedan Timor yang ceper sekali kemungkinan nih jika anak bapak masuk ke kolong mobil saya. Saya jamin malah anak bapak tidak selamat. Coba saja sampean lihat mobil saya apakah ada bekas goresan yang fatal ? Tidak ada kan? Hanya ke empat ban mobil saja kan yang pecah lalu dari segi mana anak bapak menceritakan bahwa anak bapak keseret mobil? Saya pak yang melihat secara langsung karena saya jelas jelas sadar."

Mereka pun terdiam. Untuk korban yang satunya sebut saja inisial F hanya meminta ganti rugi material motornya sebanyak Rp 5 juta dan dianggap damai. Saya berikan uang Rp 6 juta untuk saudara F ini karena memang pada saat itu saya hanya sendiri perempuan dan seterusnya.

Akhirnya yang inisial Z tadi orang tuanya berbicara lagi ke saya untuk melihat hasil rongsen. Saya liat ternyata hasilnya normal. Mungkin karena punggungnya terluka jadi susah untuk dibuat nengok.

Tapi orang tuanya kekeh untuk meminta di antar ke tukang tulang katanya. Dan meminta biaya sebesar Rp 1 juta untuk biaya ke tukang tulang. Sembari saya membayar seluruh pembiayaan rumah sakit yg tidak sedikit jumlahnya itu sekitar Rp 4,5 juta akhirnya mereka keluarga si Z maksudnya meminta saya besoknya ke rumah lagi untuk pertanggungjawaban lagi.

Oke malam itu saya belum pulang karena sedang cari derek untuk derek mobil saya dan berdiskusi dengan rekan-rekan saya kepolisian. Dan besoknya saya ke tempat si Z di sana hampir seluruh keluarganya datang.

Istilahnya tadinya mau nyerang saya tapi karena yang saya bawa adalah pihak kepolisian, pihak kepala desa beserta tukang tulang tadi mereka diam. Mereka menuntut di luar itu yang dari ini lama nanti nggak kuliah biayanya seperti apa. Hp layarnya pecah seperti apa dll.

Ternyata dari pihak kepala desa yang saya bawa tadi beliau bercerita bahwa sebelum ada kejadian ini si anak berinisial Z tadi kemaren juga mengalami kecelakaan yang sama persis. Hanya saja tidak ditanggungjawabi oleh penabrak cuma diantar sampai depan rumah saja.

Malah mbaknya ini yang bertanggungjawab penuh malah mau dimanfaatkan. Akhirnya mereka penotalan karena tidak mau ribet mereka minta dana Rp 3,5 juta damai karena kebetulan di situ saya membawa Rp 4 juta saya berikan semuanya.

Mereka tersenyum bahagia di balik sengsaranya putranya. Lalu kami anggap semuanya selesai.

Eh satu hari setelah itu ibunya spam telfon saya, bila leher anaknya masih sakit uangnya sudah habis. Minta uang lagi ke saya.

Terus saya harus bagaimana??
Sampai di hari ini mereka meneror saya katanya saya tidak bertanggung jawab yang minta Rp 10 juta, Rp 7 juta dan Rp 3 juta.

Bagaimana konsultasinya pak?

Sumber : detik

No comments:

Post a Comment