Friday, August 30, 2019

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, 30 Agustus 2019 | PT Rifan Financindo

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, 30 Agustus 2019

PT Rifan Financindo Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau bergerak menguat 10 poin atau 0,07 persen ke elvel Rp14.228 per dolar AS pada awal perdagangan hari ini.
Sebelumnya, rupiah dibuka di zona hijau dengan penguatan 15 poin atau 0,11 persen ke level RP14.223 per dolar AS, setelah pada akhir perdagangan Kamis (29/8) ditutup reboundi 21 poin atau 0,15 persen ke level Rp14.238 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,045 poin atau 0,05 persen ke level 98,462 pada pukul 08.04 WIB.
Sebelumnya, indeks dolar AS dibuka melemah 0,077 persen ke level 98,430, setelah pada akhir perdagangan Kamis ditutup menguat 0,297 poin atau 0,3 persen ke level 98,507.
Berikut pergerakan nilai tukar ruoiah terhadap dolar sepanjang hari ini:
16:08 WIB

Pukul 15.59 WIB: Rupiah Menguat 40 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 40 poin atau 0,28 persen ke level Rp14.198 per dolar AS setelah bergerak pada kisaran Rp14.195-Rp14.244 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,04 poin atau 0,04 persen ke level 98,547 pada pukul 15.53 WIB.
15:45 WIB

Pukul 15.34 WIB: Rupiah Menguat 40 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 40 poin atau 0,28 persen ke level Rp14.198 per dolar AS menjelang akhir perdagangan.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,06 poin atau 0,036persen ke level 98,567 pada pukul 15.32 WIB.
14:12 WIB

Pukul 14.05 WIB: Rupiah Menguat 18 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 18 poin atau 0,13 persen ke level Rp14.220 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,034 poin atau 0,03 persen ke level 98,541 pada pukul 13.57 WIB.
11:06 WIB

Pukul 10.57 WIB: Rupiah Menguat 10 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 10 poin atau 0,07 persen ke level Rp14.228 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,034 poin atau 0,03 persen ke level 98,541 pada pukul 10.52 WIB.
10:14 WIB

Pukul 10.04 WIB: Rupiah Berbalik Melemah 4 Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 4 poin atau 0,03 persen ke level Rp14.242 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS juga berbalik menguat 0,039 poin atau 0,04 persen ke level 98,546 pada pukul 09.59 WIB.
09:08 WIB

Pukul 08.54 WIB: Rupiah Menguat 3  Poin

Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 3 poin atau 0,02 persen ke level Rp14.235 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,011 poin atau 0,01 persen ke level 98,496 pada pukul 08.49 WIB.


08:19 WIB

Pukul 08.11 WIB: Rupiah Bergerak Menguat

Pada perdagangan Jumat (30/8/2019), rupiah berpeluang menguat terbatas di kisaran level Rp14.200 hingga Rp14.270 per dolar AS, menanti respons AS terhadap pernyataan pemerintah China.
Analis PT Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan bahwa Pemerintah China yang menyatakan siap untuk mencari solusi terkait dengan perang dagang dengan As berpotensi untuk membuat aset berisiko, termasuk rupiah, kembali diminati oleh investor.
“Rupiah berhasil terapresiasi akibat pernyataan tersebut, yang sebelumnya tertekan akibat AS dan China yang kembali saling melempar ancaman kenaikan tarif impor,” ujar Yudi kepada Bisnis, Kamis (29/8/2019).
Di sisi lain, Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan bahwa pengguatan rupiah juga masih dipengaruhi intervensi yang dilakukan Bank Indonesia melalui pasar DNDF.
“Selain itu, pemerintah yaitu menteri keuangan juga terus memberikan informasi positif untuk ekonomi dalam negeri yang sejatinya memang cukup bagus dibandingkan dengan ekonomi negara lain,” ujar Ibrahim seperti dikutip dari keterangan resminya.
Dia menilai kolaborasi antara BI dan Pemerintah berhasil menstabilkan mata uang rupiah sehingga mata uang Garuda masih dalam pengawasan yang ketat.
Pada perdagangan Jumat (30/8/2019), dia memprediksi rupiah bergerak fluktuatif cenderung melemah di kisaran Rp14.230 per dolar AS hingga Rp14.290 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp14.237,5 per dolar AS pada Kamis (29/08), menguat 0,15% atau 21,5 poin.


Sumber: market.bisnis
PT Rifan Financindo

Thursday, August 29, 2019

Kenapa Pemerintah Blokir Internet Papua, Bukan Medsos? | PT Rifan Financindo

Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET


PT Rifan Financindo -  Pemerintah saat ini masih memblokir akses internet di Papua, bukan layanan media sosialnya saja. Hal itu berbeda dibandingkan dengan pembatasan akses medsos yang dilakukan pemerintah saat pengumuman hasil Pilpres 2019. Kenapa?

Perbedaan ini tentunya memunculkan pertanyaan. Menjawab hal tersebut, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Semuel Abrijani Pangerapan memberikan penjelasan.

Rupanya teknologi menjadi alasan utama. Pembatasan terhadap medsos tidak bisa dilakukan per wilayah. "Karena teknologi pembatasan tidak bisa dilakukan secara regional terhadap medsos. Jadi, tidak pembatasan tidak bisa regional," ucapnya di Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Anggota Ombudsman RI Alvin Lie, yang ditemui di lokasi yang sama, juga mengatakan hal senada. Ia mengakui teknologi yang sekarang belum mampu melakukan pemblokiran berdasarkan media sosial tertentu saja.

"Misalnya suatu platform medsos kalau dibatasi hanya untuk Papua itu belum bisa, kalau dibatasi, ya seluruh Indonesia terbatasi. Nah, kami tadi juga bahas bahwa akses medsos saat ini terbanyak adalah menggunakan ponsel," tutur Alvin.

Diketahui, pertama kali pemerintah melakukan pembatasan layanan internet di wilayah Papua dan Papua Barat ini sejak Senin (19/8). Namun pada Rabu (21/8) pemerintah meningkatkannya jadi pemblokiran akses di wilayah tersebut. Hingga sekarang warga di sana hanya bisa menikmati layanan telekomunikasi berupa telepon dan SMS saja.

Ombudsman RI pun meminta pemerintah, dalam hal ini Kominfo, untuk mengevaluasi pemblokiran akses internet di Papua selama satu pekan ini dikarenakan kebutuhan masyarakat terhadap internet setara dengan kebutuhan pokok lainnya, seperti listrik.

"Jadi, yang tadi kami garis bawahi adalah kami mengingatkan Kominfo bahwa warga di Papua dan Papua Barat itu mempunyai hak untuk akses informasi melalui internet dan itu menjadi landasan kami untuk minta segera dilakukan evaluasi agar secara bertahap hak masyarakat di Papua dan Papua Barat untuk akses internet ini secara bertahap dipulihkan," pungkasnya.



Simak Video "Pemblokiran Internet di Papua atas Perintah Kemenko Polhukam"



Sumber: inet.detik
PT Rifan Financindo

Wednesday, August 28, 2019

Simpan Narkoba dalam Bra, Perempuan Ini Ditangkap di Bandara Yogya | PT Rifan Financindo

Simpan Narkoba dalam Bra, Perempuan Ini Ditangkap di Bandara Yogya


PT Rifan Financindo  -  Upaya penyelundupan narkoba, yang terdiri atas obat-obatan psikotropika dan narkotika, lewat Bandara internasional Adisutjipto, Yogyakarta, digagalkan petugas. Kini ratusan butir narkoba tersebut disita aparat.

Kabid Penindakan dan Penyidikan Kanwil Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jawa Tengah dan DIY, Gatot Sugeng Wibowo, menjelaskan upaya penyelundupan itu terjadi pada Senin (29/7) sekitar pukul 11.30 WIB.

Awalnya petugas Bea-Cukai di terminal kedatangan Bandara Adisutjipto mencurigai seorang penumpang pesawat dengan rute Kuala Lumpur-Yogyakarta. Perempuan tersebut berinisial RDA (23), WNI kelahiran Poso yang tinggal di Surabaya, Jatim.

"Petugas melakukan pemeriksaan badan (body check), sehingga didapati lima bungkusan plastik berisi pil obat-obatan yang disembunyikan," ujar Gatot di kantor DJBC Jateng-DIY di Yogya, Rabu (28/8/2019).

Untuk mengelabui petugas, pelaku menyembunyikan ratusan pil narkoba tersebut di breast holder (BH)-nya. Tercatat ada 484 butir psikotropika jenis Happy Five dan 9,5 butir narkotika jenis ekstasi yang dibawa pelaku.

"Selanjutnya RDA bersama barang bukti dibawa oleh petugas Bea-Cukai dibantu oleh petugas Lanud AAU Adisutjipto dan pegawai Angkasa Pura I ke KPPBC Tipe Madya Pabean B Yogya untuk dilakukan pemeriksaan," lanjutnya.

Pihak Bea-Cukai juga berkoordinasi dengan Direktorat Reserse Narkoba Polda DIY. "Pelaku melanggar Pasal 112 ayat 1 UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan Pasal 62 UU No 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika," tutupnya.




Simak juga video Polisi Tangkap Caleg Terpilih DPRD Makassar, Sabu dan Ganja Disita:


(ush/mbr)
Sumber:
PT Rifan Financindo

Tuesday, August 27, 2019

Mirisnya Suap Impor Bawang yang 'Buang-buang Uang' | PT Rifan Financindo


Mirisnya Suap Impor Bawang yang Buang-buang Uang


PT Rifan Financindo  -   Kasus suap impor bawang putih bikin miris. Produk pangan ini disebut KPK jadi bancakan dan bisa membebankan masyarakat karena harga tinggi akibat ada korupsi di baliknya. 

"Yang paling membuat miris adalah ketika perizinan impor salah satu produk pangan yang digunakan hampir keseluruhan masyarakat Indonesia justru dijadikan lahan bancakan pihak-pihak tertentu," kata Ketua KPK Agus Rahardjo dalam jumpa pers operasi tangkap tangan (OTT) kasus suap impor bawang putih, Kamis (8/8).

KPK dalam kasus ini menemukan ada alokasi fee Rp1.700 sampai dengan Rp1.800 untuk setiap kilogram bawang putih yang diimpor ke Indonesia terkait OTT yang juga menjerat anggota Komisi VI DPR Nyoman Dhamantra sebagai tersangka. 

"Semestinya praktek ekonomi biaya tinggi ini tidak perlu terjadi, dan masyarakat dapat membeli produk pangan dengan harga lebih murah jika tidak terjadi korupsi," imbuh Agus. 

Soal kasus ini, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menyebut pihak swasta yang terlibat kasus dugaan suap terkait impor bawang putih bodoh. Menurutnya pihak swasta hanya perlu mengikuti aturan yang berlaku untuk mendapatkan persetujuan impor.


"Dan bodohnya itu orang (pihak swasta) ngapain. Bodoh, sebodoh-bodohnya dia. Kecuali dia tidak melaksanakan semua aturannya kan. Tapi kalau dia melaksanakan aturan, ya ngapain buang-buang duit," kata Enggar, Jumat (9/8),

Dia menegaskan tak akan memberi persetujuan impor kepada perusahaan yang terlibat kasus korupsi. Kecuali, sebut Enggar, ada surat dari penegak hukum yang menyatakan perusahaan tersebut sudah 'bersih'.

"Dan setiap perusahaan yang terkena kasus KPK, Bareskrim, nggak ada saya kasih izin, nggak ada," tegasnya.


Sedangkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman menegaskan akan menindak tegas jajarannya bila terlibat kasus suap impor bawang putih. Dalam kasus suap impor bawang putih, KPK menetapkan 6 tersangka, termasuk anggota DPR Nyoman Dhamantra. 

"Satu kata, ada staf pertanian terlibat, aku pecat. Tidak ada surat peringatan," kata Amran di sela kunjungannya di Makassar, Sulsel, Jumat (9/8).

"Sektor pertanian ada terlibat, aku pecat," tegasnya.

Kasus dugaan suap impor bawang putih terungkap lewat OTT KPK mulai Rabu (7/8) malam. Selain bukti transfer Rp 2 miliar ke rekening anggota DPR Fraksi PDIP I Nyoman Dhamantra, KPK menyita duit USD 50 ribu. KPK kini menelusuri kaitan duit USD 50 ribu terkait kasus ini.

Dalam kasus ini, Nyoman Dhamantra diduga menerima uang Rp 2 miliar lewat transfer dari pemilik Chandry Suanda (CSU) alias Afung pemilik PT Cahaya Sakti Agro. Uang untuk Nyoman Dhamantra ini merupakan pinjaman dari Zulfikar.

"CSU alias Afung merupakan pemilik PT Cahaya Sakti Agro (PT CSA) yang bergerak di bidang pertanian yang diduga memiliki kepentingan dalam mendapatkan kuota impor bawang putih," papar Ketua KPK Agus Rahardjo dalam jumpa pers.

Upaya pengurusan impor bawang putih ini sampai ke Nyoman Dhamantra lewat Mirawati Basri (MBS) dan Elviyanto. 

"Dari pertemuan-pertemuan tersebut muncul permintaan fee dari INY melalui MBS. Angka yang disepakati pada awalnya adalah Rp 3,6 miliar dan komitmen fee Rp 1.700 -Rp. 1.800 dari setiap kilogram bawang putih yang diimpor," kata Agus.

Hingga dilakukan transfer ke Nyoman Dhamantra Rp 2 miliar. Selain itu, KPK menyita USD 50 ribu dari orang kepercayaan Nyoman, Mirawati Basri.

"Diduga uang Rp 2 miliar yang ditransfer melalui rekening adalah uang untuk 'mengunci' kuota impor yang diurus. Dalam kasus ini teridentifikasi istilah lock kuota," sebut Agus. 

Sumber: Newsdetik
PT Rifan Financindo 

Monday, August 26, 2019

Siap-siap! Harga Emas Antam & Dunia Bakal Rekor Baru Lagi | PT Rifan Financindo

Siap-siap! Harga Emas Antam & Dunia Bakal Rekor Baru Lagi

PT Rifan Financindo  - Harga emas global dan Antam (emas yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk/ANTM) pekan ini berpotensi reli dan cetak harga tertinggi baru sejak April 2013. 

Hubungan dagan antara Amerika Serikat (AS) dan China yang semakin memanas membuat logam mulia tersebut semakin diburu investor. Ketakutan akan terjadinya resesi di AS dan perlambatan ekonomi global membuat para investor memburu logam mulia ini sebagai safe haven. 

Data emas pada penutupan pasar keuangan global hingga akhir pekan lalu menunjukkan, harga emas di pasar spot dan harga kontrak emas di pasar New York Mercantile Exchange, Inc (Comex) kompak menembus rekor yang baru terjadi pada 15 Agustus dan menjadi titik tertinggi baru sejak 11 April 2013. Tepatnya, harga emas spot tembus US$ 1.526 per troy ounce (oz) dan emas Comex mencapai US$ 1.537/oz. 





Harga emas spot itu naik 0,82% dari posisi US$ 1.513/oz pada Jumat pekan sebelumnya sedangkan emas Comex naik lebih kencang yaitu 0,92% dari US$ 1.523/oz pada periode yang sama. 

Sementara itu, harga emas Antam turut melompat tinggi hari ini mengekor harga emas dunia, meskipun belum mencapai rekor tertinggi yang terjadi pada 16 Agustus, tepatnya menjadi Rp 716.000 per gram. Harga itu naik 1,99% dari posisi kemarin Rp 702.000 per gram. 

Berdasarkan harga Logam Mulia di butik emas Jakarta Pulo Gadung di situs logammulia hari ini (24/8/18), harga tiap batang emas Antam ukuran 100 gram yang menjadi acuan pasar melonjak menjadi Rp 71,6 juta per batang dari harga kemarin Rp 70,2 juta per batang. Setiap Sabtu, gerai dan butik emas Antam masih tetap buka hingga siang hari dan harganya masih tetap dikinikan pada akhir pekan. 

Harga emas Antman kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda. 

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini juga naik menjadi Rp 692.000 per gram, naik dari posisi harga buyback Rp 679.000 per gram kemarin. Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut. 

Pemicunya tak lain aksi saling balas pengenaan tarif impor antara AS dengan China akhir pekan lalu. Dimana tiba-tiba China membuat kejutan dengan mengenakan tarif baru untuk produk impor dari AS. 

Pemerintah China akan menaikkan tarif impor mulai dari 5% sampai 10% terhadap produk-produk dari Paman Sam senilai US$ 75 miliar, dan mulai berlaku pada 1 September dan 15 Desember. 

Tidak hanya itu, China kembali mengenakan tarif sebesar 25% terhadap mobil dari AS yang akan masuk ke China, dan untuk suku cadangnya akan dikenakan tarif sebesar 5%. Kebijakan ini sebelumnya dihentikan pada bulan April lalu, dan kini akan diberlakukan lagi mulai 15 Desember. 

Kebijakan China tersebut merupakan balasan dari kebijakan Presiden AS Donald Trump yang pada 1 Agustus lalu tiba-tiba mengumumkan akan mengenakan tarif impor sebesar 10% terhadap produk China. Nilai total produk yang dikenakan tarif senilai US$ 300 miliar dan akan diberlakukan mulai 1 September.

Sejak saat itu pemerintah China "membisu" dan hanya membalas AS dengan mendevaluasi nilai tukar yuan hingga ke level terendah lebih dari satu dekade melawan dolar AS. 

Tidak ada pernyataan yang keluar dari para pejabat China, hanya bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) yang konsisten mendevaluasi kurs yuan hingga ke atas 7/US$, level yang dianggap kritis, dan menguntungkan China dari sisi perdagangan international. 

Pelaku pasar memperkirakan China hanya membalas dengan mendevaluasi yuan dan tidak menaikkan tarif impor produk AS. Pemerintah Washington pun berusaha memperbaiki keadaan dengan menunda kenaikan tarif impor beberapa produk dari China yang sejatinya berlaku 1 September nanti. Bahkan ada beberapa produk yang batal dikenakan tarif impor. 


Rupanya, China tak terima diperlakukan Trump demikian dan keluarlah kebijakan tarif produk AS tersebut pada Jumat (23/08/2019). T

Tak lama berselang, lewat akun twitter-nya, Trump membalas kebijakan China tersebut. Dalam akun twiternya Trump mengatakan akan mengenakan tambahan bea masuk atas produk China senilai US$ 250 miliar menjadi 30% dari sebelumnya 25%, mulai berlaku efektif 1 Oktober. 

Lalu untuk produk yang nilai US$300 miliar, bea masuknya akan dinaikkan menjadi 15% dari sebelumnya 10%.

Dalam serangkaian cuitannya, orang nomor 1 di AS tersebut mengatakan, dia akan meningkatkan tekanan terhadap China sebagai bagian dari tujuannya yang telah lama dipegang untuk memaksa Negeri Tirai Bambu tersebut mengubah apa yang disebutnya praktik perdagangan tidak adil. 

Trump telah memberikan lebih banyak serangan dalam perang perdagangan saat ia mencari kesepakatan perdagangan besar-besaran dengan China, bahkan ketika tarif mengancam pertumbuhan ekonomi global.

"Sedihnya, pemerintahan sebelumnya telah memungkinkan China untuk bergerak jauh dari perdagangan yang adil dan seimbang. Sehingga, telah menjadi beban besar bagi Wajib Pajak Amerika," ia mentweet pada Jumat. "Sebagai Presiden, saya tidak bisa lagi membiarkan ini terjadi!"

Secara teknikal, sebenarnya hingga perdagangan Jumat pagi harga emas masih cenderung stagnan.

Belum ada perubahan signifikan pada grafik harian, emas yang disimbolkan XAU/USD masih bergerak di bawah rerata pergerakan (Moving Average/MA) MA 8 hari (garis biru), tetapi masih di atas MA 21 hari (garis merah), dan atas MA 125 hari (garis hijau). 

Indikator rerata pergerakan konvergen divergen (MACD) di wilayah positif dan bergerak naik, histogram sudah memasuki area negatif, memberikan gambaran momentum penguatan yang mulai memudar. 

Pada time frame 1 jam, emas bergerak di bawah MA 8 dan MA 21, dan MA 125. Indikator stochastic bergerak turun dan di dalam wilayah jenuh jual (oversold). 

Harga emas kembali bergerak di bawah level US$ 1.496, selama tertahan di bawah level tersebut emas berpotensi turun ke area US$ 1.490. 

Sebagai antisipasi penurunan tajam emas, support selanjutnya jika US$ 1.490 ditembus adalah area US$ 1.486. Jika support tersebut juga dilewati, logam mulai ini akan turun semakin dalam menuju level US$ 1.479. 
Indikator stochastic yang berada di wilayah oversold memberikan peluang rebound ke level US$ 1.500.

Sumber: cnbcindonesia
PT Rifan Financindo 

Friday, August 23, 2019

Mengintip Tumpangsari Kakao dan Kolam Ikan Nila di Kampung Cokelat Blitar | PT Rifan Financindo

Mengintip Tumpangsari Kakao dan Kolam Ikan Nila di Kampung Cokelat Blitar

PT Rifan Financindo  - Sistem tumpangsari kakao dan kolam ikan nila tengah dikembangkan di Blitar. Selain memaksimalkan pemanfaatan lahan, sistem itu juga bisa datangkan keuntungan ganda.

Sistem tumpangsari ini menjadi konsep baru dalam edukasi di Kampung Cokelat, Kademangan, Kabupaten Blitar. Di lahan seluas 4,5 hektare, ada 30 kolam ikan nila.

Kolam ukuran 2 x 6 meter ini masing-masing menampung sekitar 2.000 bibit ikan nila. Kerennya, seluruh kolam dibuat di bawah deretan pohon kakao.

"Di sini merupakan pusat edukasi budidaya kakao. Kami kembangkan konsep baru untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan. Saat ini, sistem tumpangsari. Tapi bukan tanaman menumpangi tanaman lainnya. Melainkan pohon kakao di atas kolam ikan nila," kata Head Office Kampung Cokelat, Edi Purwanto pada detikcom, Jumat (23/8/2019).

Karena mengusung idealisme wisata edukasi, setiap pengunjung bisa menanyakan secara detail mengenai semuanya. Mulai dari proses pembibitan dan budidaya kedua potensi ini.

"Iya semua pengunjung ditambah wahana edukasinya. Bisa kasih makan ikan, memancing dan bertanya semua hal yang ada di sini. Baik tentang kakao atau kolam ikan nila," imbuhnya.

Wahana baru ini banyak diminati kalangan milenial dan pensiunan yang ingin membuat usaha sendiri. Mereka datang untuk menimba ilmu sekaligus relaksasi.


"Wahana edukasi ini keuntungannya ganda. Tidak hanya bagi kami, tentu juga buat para pengunjung. Selain dapat ilmu, mereka bisa bawa pulang hasil memancingnya. Kalau bagi kami, keuntungan gandanya ya bisa panen kakao dan ikan nila tentunya," ujar Edi dengan tertawa.

Suasana kolam yang teduh, rindang dan sejuk sangat memanjakan pengunjung untuk berlama-lama di sana. Bahkan, yang awalnya tidak suka memancing berubah menjadi ketagihan setelah merasakan atmosfer berbeda yang bisa dinikmatinya.

"Awalnya ngantar anak istri ke sini. Sambil nunggu mereka, saya lihat kolam lalu nyoba mancing. Eh dapat banyak. Sekarang sayanya ketagihan. Datang sendiri ke sini, soalnya asyik kalau mancing sambil banyak belajar usaha di sini," pungkas Agung Priyatno, pengunjung asal Srengat.


Sumber: News.detik
PT Rifan Financindo 

Thursday, August 22, 2019

Melacak Jejak Satriawan, Jaksa Kejari Solo yang 'Menyerah' ke KPK | PT Rifan Finacindo


Melacak Jejak Satriawan, Jaksa Kejari Solo yang Menyerah ke KPK

PT Rifan Finacindo  - Seorang jaksa dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Surakarta, Satriawan Sulaksono, menjadi tersangka karena diduga menerima gratifikasi. Sempat menjadi diultimatum KPK agar segera menyerah, Satriawan akhirnya diserahkan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). Siapa sosok Satriawan?

detikcom sempat mendokumentasikan kegiatan Satriawan saat bertugas sebagai jaksa penuntut umum (JPU). Saat itu, jaksa kelahiran 24 Maret 1987 itu menjadi JPU dalam kasus cekcok di jalan yang berujung tabrakan maut.

Selaku terdakwa saat itu ialah Iwan Adranacus, bos pabrik cat di Solo. Sedangkan korban tabrakan maut ialah Eko Prasetio, warga Gremet, Manahan, Solo.

Setelah menjalani beberapa rangkaian sidang, Satriawan mengajukan tuntutan agar Iwan dihukum lima tahun penjara. JPU gagal membuat Iwan dikenakan sanksi maksimal, karena hakim hanya memvonisnya satu tahun penjara dalam sidang putusan Januari 2019 lalu.

Iwan yang disangkakan dengan pasal pembunuhan berhasil 'lolos' dan hanya dikenai Pasal 311 ayat 5 UU 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas. Iwan dinilai membahayakan orang lain saat berlalu lintas hingga menyebabkan kematian.

Jaksa berusia 32 tahun itu juga menangani sejumlah kasus dalam tahun ini. Tercatat dalam Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Surakarta, dia menangani dua kasus selama Agustus 2019, yakni penipuan dan pelanggaran lalu lintas.


Secara mengejutkan, namanya juga disebut sebagai tersangka dalam proyek saluran air hujan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Yogyakarta. Dalam jumpa pers, KPK meminta Satriawan segera menyerahkan diri.

"KPK mengimbau agar tersangka SSL jaksa di Kejari Surakarta agar bersikap kooperatif dan menyerahkan diri ke KPK untuk proses hukum lebih lanjut," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam jumpa pers di gedung KPK, Jl Kuningan Persada, Jaksel, Selasa (20/8/2019).

Ternyata Satriawan sudah tidak terlihat di rumahnya pada hari Selasa itu. Padahal warga masih melihat Satriawan salat magrib pada Senin (19/8/2019) sebelumnya.

"Anak saya masih lihat Satriawan salat magrib kemarin. Kalau hari ini tidak terlihat, tapi mobilnya ada di rumah," kata ketua RT setempat, Sarjo Handoyo, Selasa (20/8).

Kepala Kejari Surakarta, Rini Hartartie, juga mengatakan hal serupa. Satriawan yang menjabat Kepala Sub Seksi Penyidikan, mangkir dari tugasnya sekitar tiga hari.

"Yang bersangkutan sudah beberapa hari tidak ada di tempat dan tidak masuk sudah 2 hari atau 3 hari yang lalu tidak masuk tanpa keterangan," kata Rini di kantornya, Rabu (21/8/2019).

Mengenai keberadaan Satriawan, dia mengaku tidak tahu menahu. Dia meminta wartawan menanyakan hal tersebut kepada Kejaksaan Agung (Kejagung).

"Silakan tanyakan ke Kapuspenkum (Kepala Pusat Penerangan Hukum) Kejagung," ujar dia.

Setelah seharian jadi 'buronan', akhirnya Satriawan diserahkan Kejaksaan Agung kepada KPK. Penyerahan itu dilakukan Rabu (20/8) sekitar pukul 12.40 WIB di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan.

Penyerahan itu dilakukan oleh Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (Jamwas), Muhammad Yusni dan Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel), Jan S Marinka.

"Kejaksaan Agung tadi menyerahkan satu orang tersangka Jaksa SSL, yang kemarin sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap terkait dengan proyek di Jogja," ujar Kabiro Humas KPK, Febri Diansyah, di Gedung KPK.

Sumber: News.detik
PT Rifan Finacindo 

Wednesday, August 21, 2019

Duh! Ada Apa dengan Harga Emas, Pagi Hari Kok Labil? | PT Rifan Financindo

Duh! Ada Apa dengan Harga Emas, Pagi Hari Kok Labil?

PT Rifan Financindo  - Setelah sempat menguat, pergerakan harga emas masih terbatas dengan kecenderungan melemah. Sejumlah agenda yang akan berlangsung pekan ini membuat pelaku pasar belum agresif dalam mengambil keputusan investasi.

Pada perdagangan hari Rabu (21/8/2019) pukul 08:30 WIB, harga emas kontrak pengiriman Desember di bursa New York Commodities Exchange (COMEX) stagnan di posisi US$ 1.515,7/troy ounce (Rp 682.308/gram).

Sementara harga emas di pasar spot melemah 0,14% ke level US$ 1.504,29/troy ounce (Rp 677.172/gram).


Adapun kemarin harga emas COMEX dan Spot ditutup menguat masing-masing sebesar 0,27% dan 0,77%.



Pergerakan harga emas yang cenderung terbatas terjadi karena investor masih memasang mode wait and see sembari menunggu beberapa agenda ke depan.

Pertama adalah rilis risalah (minutes of meeting/MOM) rapat Komite Pengambil Kebijakan (FOMC) Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed edisi Juli 2019 pada hari Rabu (21/8/2019) waktu AS atau Kamis (22/8/2019) dini hari waktu Indonesia.

Seringkali MOM rapat FOMC dijadikan bahan bagi pelaku pasar untuk menebak arah kebijakan moneter The Fed ke depan. Bila terdapat nada-nada yang semakin kalem (dovish) dari The Fed, maka pelonggaran moneter mungkin akan dilakukan lebih agresif. Rentetan penurunan suku bunga dalam jangka pendek semakin mungkin terjadi.

Kedua, pelaku pasar juga akan mencermati isi dari simposium Jackson Hole yang akan dilakukan mulai hari Kamis (22/8/2019) hingga Sabtu (24/8/2019) waktu AS. Simposium tersebut diadakan oleh The Fed dengan mengundang pihak-pihak terkait seperti perbankan dan pelaku usaha.

"Bila mereka [The Fed] berbicara mengenai pemangkasan suku bunga hingga akhir tahun, [harga] emas bisa kembali menanjak. tapi bila mereka berkata 'wait and see', [harga] emas kemungkinan akan turun," ujar Bob Haberkorn, strategist pasar senior RJO Futures, dikutip dari Reuters.

Sebagaimana yang diketahui, penurunan suku bunga acuan The Fed (Federal Fund Rate/FFR) akan menyebabkan dolar AS kebanjiran likuiditas. Mata uang Negeri Paman Sam pun akan punya kecenderungan melemah.

Dalam kesempatan itu, emas akan menjadi semakin menarik untuk investor. Pasalnya saat ini transaksi emas di pasar global dilakukan dengan dolar AS. Kala dolar melemah harga emas juga makin murah bagi pemegang mata uang lain.

Selain itu, investor juga akan terpapar risiko koreksi nilai aset kala dolar AS melemah. Alhasil emas juga akan semakin banyak diborong untuk dijadikan instrumen pelindung nilai (hedging).

Mengutip CME Fedwatch hari ini, probabilitas FFR diturunkan 75 basis poin hingga akhir tahun 2019 telah mencapai 50,4%, naik dari posisi hari Senin (19/8/2019) yang hanya 44,3%.

Sementara peluang FFR diturunkan 50 basis poin hingga akhir tahun 2019 tinggal 41,5% yang mana turun dari posisi awal pekan yang sebesar 42,5%.

Hal itu menandakan bahwa pelaku pasar semakin yakin penurunan suku bunga acuan Bank Sentral AS dilakukan dengan sangat agresif. Setidaknya hingga saat ini.



TIM RISET CNBC INDONESIA

 

Sumber: cnbcindonesia
PT Rifan Financindo

Tuesday, August 20, 2019

Rupiah Melemah ke Level Rp14.260 per Dolar pada Selasa Pagi | PT Rifan FInancindo

Rupiah Melemah ke Level Rp14.260 per Dolar pada Selasa Pagi

PT Rifan Financindo  -  Nilai tukar rupiah berada pada posisi Rp14.260 per dolar AS pada Selasa (20/8) pagi. Posisi tersebut melemah 0,16 persen dibandingkan penutupan Senin (19/8) yang di Rp14.238 per dolar AS.

Pagi hari ini, mayoritas mata uang utama Asia melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura melemah 0,02 persen, won Korea Selatan melemah 0,09 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,12 persen. 

Namun terdapat pula mata uang yang menguat seperti yen Jepang sebesar 0,22 persen dan baht Thailand sebesar 0,06 persen. 
Sementara itu, dolar Hong Kong terpantau stagnan menghadapi dolar AS. 


Mata uang negara maju tercatat mengalami penguatan seperti euro dan poundsterling Inggris masing-masing sebesar 0,07 persen dan 0,02 persen, namun dolar Australia melemah 0,07 persen. 
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan fokus pelaku pasar kini tertuju pada dua kebijakan bank sentral, yang Bank Rakyat China dan bank sentral AS The Fed.

Pada hari ini, bank sentral China rencananya akan mengumumkan suku bunga acuan terbaru. Analis meyakini bahwa otoritas moneter negara tirai bambu itu akan membuka peluang penurunan suku bunga acuan. 

Penurunan diperlukan demi meningkatkan daya tahan perusahaan China yang lunglai akibat perang dagang dengan AS melalui kredit dengan bunga yang rendah.
Tak ketinggalan, pelaku pasar juga menunggu arah kebijakan moneter dari The Fed setelah tanda-tanda resesi kian nyata karena imbal hasil obligasi pemerintah bertenor pendek lebih besar dibanding jangka panjang, atau inverted yield curve. Oleh karenanya, pasar meramal The Fed akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin pada September nanti.
Hanya saja, inverted yield curve ini sudah usai sehingga indeks dolar AS sudah menguat lagi pagi ini.

Sumber: cnnindonesia
PT Rifan Financindo

Monday, August 19, 2019

Cara Kakak Suruh Adik Bersihkan Rumah Ini Menginspirasi Netizen | PT Rifan Financindo

PT Rifan FInancindo - Lantaran tinggal seatap, saudara menjadi orang yang paling mengenal diri kita. Seperti kisah Sifa pada adiknya yang bernama Bila 

Karena begitu mengenalnya, dia tahu banget trik bagaimana membujuk adiknya. Lewat akun Twitter miliknya, @menyeduh_, Sifa membagikan percakapan saat meminta sang adik membersihkan rumah.

"Teh mau tarik tunai," kata sang adik mengirimkan chat.

"Kirimkan foto rumah bersih untuk mendapatkan kode tarik tunai sebesar 100.000," jawab wanita yang memiliki nama asli Syifa Fadillah itu.

Cara Kakak Suruh Adik Bersihkan Rumah Ini Foto: Twitter @menyeduh_

Alhasil, Bila dengan cekatan membersihkan rumah. Dengan wajah ceria, Bila mengirimkan foto dirinya tengah membersihkan rumah dengan menyapu lantai dan mengelap meja.

Terakhir, Syifa meminta foto rumah yang nampak bersih. Bila pun mengirimkannya.
Cara Kakak Suruh Adik Bersihkan Rumah Ini Foto: Twitter @menyeduh_
"Terimakasih, permintaan telah selesai diproses. Silahkan menunggu 2x40 jam," balas Syifa.

Cara Kakak Suruh Adik Bersihkan Rumah Ini Foto: Twitter @menyeduh_
Keseruan adik dan kakak ini pun mendapatkan respon seru dari netizen yang turut membagikan kisah mereka dengan adik mereka sendiri.

"Sementara itu isi chatku & adekku... 'teh pulsa', 'teh transfer dong', 'teh jemput'," balas salah satu netizen.

"Adeku minta uang kek nagih utang :((" ujar netizen lainnya sembari menunjukkan percakapannya dengan sang adik.

"Mbaaak gemash banget sihhh caranya."

"Kreatif," sahut yang lain.

Kalau kamu punya trik ampuh apa nih untuk buat adik kamu semangat merapikan rumah? Coba share di kolom komentar ya detikers.

Simak Video "Sempat Down, Kini Instagram Bisa Diakses Lagi"

Sumber: inet.detik 
PT Rifan Financinfo 

Friday, August 16, 2019

Enzo, Mentalitas Inferior, dan Paradoks (Etno) Nasionalisme | PT Rifan Financindo

Enzo, Mentalitas Inferior, dan Paradoks (Etno) Nasionalisme

 PT Rifan Financindo  - Identitas keindonesiaan kita dibentuk oleh satu paradoks sejarah yang dikelola dan direproduksi terus-menerus. Kemerdekaan Indonesia yang diambil dengan jalan revolusi tidak menyisakan ruang pada apa yang disebut "asing" bisa masuk ke Indonesia. Proses nasionalisasi aset-aset Indonesia tidak diiringi dengan memungkinkannya orang asing yang sudah lama tinggal di Indonesia untuk memberikan kontribusi penting dalam transisi kemerdekaan melalui keahlian yang dimilikinya. 

Tidak adanya bantuan negara lain dalam proses kemerdekaan di Indonesia membuat kita mendefinisikan Indonesia dengan melompat jauh sebelum proses penjajahan, baik Belanda dan Jepang itu terjadi, serta melompat ke depan tanpa adanya visi yang kokoh dalam refleksi sejarah dalam membangun Indonesia dengan visi kosmopolitan.

Padahal, sebagaimana diungkapkan oleh Ariel Heryanto (2018) dalam artikelnya yang berjudul Decolonising Indonesia, Past and Present, kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari solidaritas lintas bangsa, yang membantu lahirnya kemerdekaan Indonesia. Hal ini tercermin dalam film Indonesia Calling (1946), disutradarai oleh Joris Ivens yang berwarga negara Belanda (1898-1989).

Film itu berisi mengenai perlawanan partai buruh Australia dengan melakukan pemogokan terkait dengan kapal Belanda di perairan Australia. Orang-orang dari Partai Buruh Australia ini tidak sendiri; mereka melakukan pemogokan bersama orang-orang Indonesia yang sebelumnya menjadi tahanan Belanda yang bekerja di Papua. Ketika Belanda menyerah kepada Jepang pada 1942, orang-orang Indonesia ini kemudian turut dibawa ke Australia. Orang-orang Indonesia bersama kelompok buruh Australia ini yang memperjuangkan kemerdekaan dan solidaritas Indonesia merdeka dari luar negeri.

Hilangnya narasi solidaritas antarbangsa ini menyebabkan semacam purifikasi nasionalisme di Indonesia, yang membuat pengaruh luar dan beragam ismelainnya tidak bisa masuk. Di sisi lain, negara-negara yang kita sebut penjajah dan Barat mengalami proses kemajuan yang pesat. Makin menguatnya produk-produk Hollywood melalui film yang dibuka oleh rezim Orde Baru sebagai bagian dari proses liberalisasi ekonomi atas bantuan Amerika Serikat, membentuk imajinasi kita mengenai apa yang disebut dengan Barat. Padahal, sebelumnya sentimen yang berbau barat dilucuti oleh Sukarno sebagai bagian dari kebudayaan "ngak-ngik-ngok" dan kontra-revolusi.

Kondisi lambat laun menciptakan situasi hibriditas kebudayaan, yang terus-menerus terjadi, tetapi kita tidak mau mengakuinya secara tegas. Akibatnya, paradoks terjadi; terpesona dengan kulit terang dan putih, tapi nasionalisme kita menjadi tinggi ketika Indonesia seolah-olah digencet. Seperti naik roller coaster, identitas nasionalisme cepat sekali naik, tetapi bisa seketika berangsur surut.

Berita terkait dengan Enzo Zein Allies sebagai anak Indonesia keturunan Prancis persis berada dalam posisi ini. Ada kebanggaan dalam diri kita sebagai bagian dari masyarakat Indonesia ketika melihat Enzo memilih Indonesia sebagai warga negaranya ketimbang Prancis. Diterimanya Enzo sebagai Akmil memperkuat narasi bahwasanya ia begitu mencintai Indonesia ketimbang negara sang ayah. Kebanggaan ini tercermin dengan viralnya video dirinya saat diterima Akmil.

Harus diakui, wajah yang tampan dengan kulit yang terang memberikan pesona sendiri mengapa kemudian dirinya menarik perhatian publik dan juga direkam melalui video. Kemampuannya bisa beberapa bahasa menjadi ketakjuban sendiri. Namun, hanya dalam waktu tidak kurang dari 24 jam rasa nasionalisme itu tiba-tiba hilang dan seakan terpukul ketika muncul isu di media sosial bahwasanya sang ibu dianggap bagian dari anggota HTI, begitu juga dengan Enzo melalui akun Facebook-nya membawa bendera tauhid.

Paradoks etno-nasionalisme tidak hanya dalam kasus Enzo. Sebelumnya, kita memuji program naturalisasi pemain sepakbola sebagai jalan pintas meraih prestasi. Meskipun program naturalisasi tersebut tidak membuahkan prestasi. Upaya yang sama dilakukan dengan adanya usulan mendatangkan rektor asing sebagai jalan pintas memperbaiki kualitas universitas Indonesia di tingkat internasional, sebagaimana diusulkan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir.

Beberapa contoh ini menjelaskan betapa kita memiliki sikap mental inferior dan cara mengatasinya adalah dengan melakukan tindakan pragmatis; mendatangkan mereka secara langsung dan diharapkan seolah-olah persoalan akan selesai. Namun, agar tidak terpengaruhi dengan budaya luar, kita kemudian melakukan proses Indonesianisasi sebagai bagian dari pengukuhan nasionalisme Indonesia. Dengan cara semacam ini, paradoks nasionalisme dan bangunan mentalitas inferior sebagai negara bekas jajahan membuat kita terpenjara dalam mendefinisikan ulang mengenai keindonesiaan dan siapa yang paling disebut Indonesia.

Di sisi lain, upaya kerja keras, membangun iklim kerja yang mendukung, dan struktur yang berpihak kepada kerja-kerja produktif dengan meritokrasi yang baik tidak pernah dipikirkan secara matang untuk membangun Indonesia ke depan.
Akibatnya, etno-nasionalisme menjadi semacam kutukan ketimbang berkah. Satu sisi hal ini menguatkan imajinasi keindonesiaan sebagai bagian dari warga negara dan bangsa, tetapi upaya terus-menerus mendefinisikan sebagai pemurnian yang tidak tercampur dari unsur luar sebagai apa yang disebut Indonesia membuat kita tidak bisa melangkah ke depan. Ini karena apa yang berbau asing selalu kita tolak, meskipun diam-diam kita sangat terpesona.

Di sisi lain, imajinasi Islamisme atas nama umat secara internasional melalui gerakan ideologi trans-Islam makin berkecambah, menggeser wacana nasionalisme yang terus-menerus dipelihara, tetapi secara praktik diabaikan oleh elite politik. Jika tidak dicarikan jalan keluar di tengah situasi ini, upaya mendefinisikan nasionalisme keindonesiaan sekaligus mengabaikan akan adanya kebudayaan luar akan terus terjadi lagi. Sementara itu, melalui arus globalisasi dan percepatan informasi melalui kehadiran internet memaksa kita menjadi bagian dari warga global yang saling mempengaruhi sebagai bagian dari kosmopolitan warga negara internasional.

Sumber: News.detik
PT Rifan Financindo